• +62 21 351 4348
  • sekretariat@dppinsa.com

Tingkatkan Konektivitas, Ada 2 Trayek Tol Laut dan 11 Kapal Perintis di NTT

Tingkatkan Konektivitas, Ada 2 Trayek Tol Laut dan 11 Kapal Perintis di NTT

KUPANG (BeritaTrans.com) – Meningkatkan konektivitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Nusa Tenggara Timur (NTT), Kementerian Perhubungan cq. Ditjen Perhubungan Laut hadir dengan penyediaan sarana dan prasarana transportasi yang andal.

Menurut Kepala Sub Direktorat Angkutan Laut Dalam Negeri, Capt. Wisnu Handoko dalam paparannya saat mewakili Dirjen Perhubungan Laut pada Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Perhubungan se-Provinsi NTT Tahun 2018, ada dua trayek Tol Laut dan 11 kapal perintis serta enam kapal ternak.

“Trayek Tol Laut yang melalui NTT yaitu trayek T-13 dan T-14. Trayek T-13 melayani rute Tanjung Perak – Kalabahi – Moa – Rote (Ba’a) – Sabu (Biu) pp sedangkan trayek T-14 melayani rute Tanjung Perak – Lewoleba – Adonara – Larantuka pp. Kedua trayek tersebut dioperasikan oleh kapal PT Pelni melalui penugasan dan sudah berjalan sejak Februari 2018,” jelas Capt. Wisnu di Kupang, Sabtu (24/3/2018).

Sedangkan penyelenggaraan kapal angkutan ternak, dari enam trayek yang akan beroperasi pada tahun 2018, tiga diantaranya akan di pangkalkan dari Pelabuhan Kupang yaitu Trayek RT-1 yang dioperasikan kapal KM. Camara Nusantara 1 (penugasan kepada PT Pelni), Trayek RT-2 dengan KM. Camara Nusantara 3 (penugasan PT Pelni), dan trayek RT-3 dengan KM. Camara Nusantara 2 (penugasan PT ASDP Indonesia Ferry).

Selanjutnya pada penyelenggaraan angkutan laut perintis tahun 2018, sebanyak 11 trayek angkutan laut perintis beroperasi di Provinsi NTT dari total 113 trayek.

“11 trayek tersebut terdiri dari lima trayek dengan pelabuhan pangkal Kupang, dua dengan pelabuhan pangkal Maumere, dan empat trayek dengan pelabuhan pangkal Waingapu,” tambah Capt. Wisnu.

Tak hanya kapal tol laut dan kapal perintis saja yang beroperasi, kata dia sebanyak enam kapal penumpang PT. Pelni pun ikut melayani masyarakat di NTT.

Diantaranya kapal KM. Umsini, KM. Bukit Siguntang, KM. Lambelu, KM. Sirimau, KM. Awu, dan KM. Wilis.

“Kemenhub juga telah membangun 24 unit kapal pelayaran rakyat Tahun Anggaran 2017, di mana tiga unit diantaranya akan dihibahkan kepada Kabupaten Sumba Timur, Kabupaten Sabu Raijua, dan Kabupaten Rote Ndao pada Maret-April 2018,” tutur dia.

Dukungan terhadap sektor transportasi di NTT juga diwujudkan dengan penyelenggaraan program pemenuhan keselamatan dan keamanan pelayaran.

“Program keselamatan pelayaran di NTT didukung dengan pembangunan sarana prasarana yang ditempatkan di NTT yaitu 20 unit kapal patroli, dua kapal Negara Kenavigasian KN. Mina dan KN. Nipa yang baru saja diserahkan kemarin (22/3/2018) oleh Direktur Kenavigasian, 115 Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP) milik Ditjen Perhubungan Laut yang terdiri dari 21 menara suar, 58 rambu suar, 27 lampu pelabuhan, dan sembilan pelampung suar,” tutur Capt. Wisnu.

Semoga kedepan, konektivitas antarwilayah dan perekonomian di NTT akan semakin baik yang tentu saja akan berbanding lurus dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat. (omy)

Sumber : https://bit.ly/2pEZxa9

  • By admin
  • 26 Mar 2018
  • 1103
  • INSA