• +62 21 351 4348
  • sekretariat@dppinsa.com

Terus Menggeliat, Emiten Pelayaran Mulai Ekspansi Dengan Menambah Armada di Tahun 2025

Terus Menggeliat, Emiten Pelayaran Mulai Ekspansi Dengan Menambah Armada di Tahun 2025

Sektor pelayaran nasional terus menggeliat selama 2024 dan diperkirakan akan terus berlanjut  di 2025. Meski menghadapi sejumlah tantangan, akan tetapi optimisme pelaku usaha tidak surut sehingga investasi terus dilakukan.

PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI), perusahaan pelayaran milik Tommy Soeharto, mengalokasikan belanja modal (Capital Expenditure/Capex) tahun ini senilai US$ 39,57 juta. Dana ini akan digunakan untuk akuisisi sebanyak 10 armada kapal. Direktur Utama HUMI Tirta Hidayat dalam penjelasan resminya di Bursa Efek Indonesia (BEI) kemarin menyebutkan, HUMI menargetkan akuisisi sebanyak 10 kapal dan pengembangan LNG logistic support sepanjang tahun 2025. 

“Kami telah menyiapkan dana anggaran sebesar USD39,57 juta. Kami juga menghadirkan keseimbangan antara efisiensi operasional, kepuasan pelanggan, dan keberlanjutan,” tulisnya. Dengan implementasi Plan Maintenance System dan optimalisasi bunker, dia mengatakan, seluruh armada perseroan memberikan dampak positif pada pelanggan, untuk memperkuat posisi HUMI sebagai perusahaan pelayaran yang berdaya saing tinggi di pasar global.

Terkait penambahan 10 armada tahun ini, HUMI berencana menambah 4 unit Oil & Chemical Tanker, 5 Tugboat, satu Platform Supply Vessel (PSV) serta LNG logistic support. Tirta menyampaikan, tahun 2025, perseroan tetap akan konsisten agresif untuk anggaran pembelian Oil & Chemical Tanker untuk menangkap peluang atas terbatasnya ketersediaan kapal pengangkut jenis ini.

HUMI juga telah menetapkan dua prioritas utama Implementasi Plan Maintenance System (PMS) dan Optimalisasi Bunker untuk Efisiensi BBM. PMS akan menjadi pantauan yang sangat ketat, untuk meminimalkan risiko kerusakan mendadak (unplanned downtime) dan memastikan layanan yang tepat waktu kepada pelanggan.

Sedangkan, optimalisasi bunker untuk efisiensi BBM, HUMI akan mengadopsi teknologi bunker optimization untuk memantau konsumsi bahan bakar secara realtime. Langkah ini tidak hanya akan menekan biaya operasional tetapi juga mendukung target ESG perusahaan dalam mengurangi emisi karbon. 

Sementara itu, emiten pelayaran, PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk (ELPI) mencatatkan total pendapatan mencapai Rp 893,83 miliar hingga akhir kuartal III tahun 2024. Pendapatan ini berasal dari segmen offshore sebesar Rp 526,89 miliar dan non-offshore sebesar Rp 366,93 miliar. Perseroan optimistis dapat melampaui target pendapatan Rp 1 triliun pada kuartal IV tahun 2024 seiring dengan tren pertumbuhan yang kuat.

Direktur Utama ELPI, Eka Taniputra, mengungkapkan bahwa pertumbuhan pendapatan perseroan mencapai 53% secara kuartalan, dari Rp 582,28 miliar pada kuartal II tahun 2024 menjadi Rp 893,83 miliar di kuartal III tahun 2024.

“Kami yakin pencapaian ini akan berlanjut di kuartal IV tahun 2024 dengan estimasi pendapatan melampaui Rp 1 triliun. Optimisme ini didukung oleh prospek cerah di segmen offshore sejalan dengan peningkatan produksi minyak nasional,” jelas Eka dalam keterangan tertulis, Selasa (4/2/2025).

Eka menambahkan bahwa keputusan Kementerian ESDM untuk mengoptimalkan produksi minyak nasional dan target lifting SKK Migas sebesar 1,61 juta barel setara minyak per hari (BOEPD) pada 2025 akan mendorong permintaan kapal offshore support vessel (OSV). "Untuk mengantisipasi kebutuhan tersebut, ELPI berencana menambah armada, termasuk lima kapal tug and barge, beberapa crewboat, dan platform supply vessel," tambahnya.

Corporate Secretary ELPI, Wawan Heri Purnomo, mengungkapkan bahwa perseroan telah menyiapkan roadmap bisnis 2025–2030 dengan visi menjadi perusahaan berkelas dunia. “Kami menargetkan ekspansi ke Asia Pasifik, termasuk Brunei Darussalam dan Myanmar, serta mempertimbangkan peluang di Timur Tengah. Langkah ini juga bertujuan memperkuat posisi ELPI sebagai kebanggaan Indonesia di industri pelayaran,” ujar Wawan.

Selain ekspansi bisnis, ELPI juga fokus pada inisiatif keberlanjutan melalui penerapan standar environmental, social, and governance (ESG) yang mengacu pada SASB, GRI, dan target 2050 Zero Emission dari IMO.

Untuk aspek lingkungan, ELPI mengimplementasikan teknologi diesel dual fuel yang diawasi Biro Klasifikasi Indonesia (BKI), diharapkan mampu mengurangi konsumsi bahan bakar hingga 86%. Perseroan juga mengembangkan sistem Multicat Hybrid yang disetujui RINA Classification untuk meningkatkan efisiensi operasional kapal.

Sementara itu, emiten pelayaran PT GTS Internasional Tbk. (GTSI) bakal mencairkan dividen interim tahun buku 2024. Perlu diketahui GTSI membagikan dividen interim total senilai Rp23,72 miliar. Sehingga para pemegang saham GTSI akan mendapatkan dividen interim Rp1,5 per lembar.

Berdasarkan jadwal pembagian dividen interim tahun buku 2024, pemegang saham GTSI yang berhak akan menerima pembayaran pada esok Kamis (30/1/2025). Secara rinci, Cum dividen pasar reguler dan pasar negosiasi pada 9 Januari 2025. Ex dividen pasar reguler dan pasar negosiasi pada 10 Januari 2025. Cum dividen pasar tunai pada 13 Januari 2025. Ex dividen pasar tunai pada 14 Januari 2025.

Pemegang saham berhak atas dividen tunai alias recording date pada 13 Januari 2025 pukul 16.00 WIB.  Sedangkan pencairan dividen tunai akan dilakukan pada 30 Januari 2025. Sebelumnya manajemen GTS Internasional menyampaikan bahwa pembagian dividen interim tahun buku 2024 sesuai dengan keputusan direksi yang telah disetujui dewan komisaris perseroan pada 30 Desember 2024. (Investor/AJ)

  • By admin
  • 10 Feb 2025
  • 93
  • INSA