TAHUN 2023, IMPLEMENTASI SISTEM NLE DITARGETKAN JANGKAU 32 PELABUHAN LAUT DI INDONESIA
TAHUN 2023, IMPLEMENTASI SISTEM NLE DITARGETKAN JANGKAU 32 PELABUHAN LAUT DI INDONESIA
Percepatan penataan sistem logistik nasional terus diupayakan pemerintah sesuai amanat dalam Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2020. Penyusunan strategi yang komprehensif dilakukan untuk menjawab tantangan arus logistik agar semakin efisien dan sistematis, salah satunya melalui Forum Eselon I Percepatan Implementasi Program National Logistics Ecosystem (NLE).
Mengundang 19 Pejabat Eselon I lintas Kementerian/Lembaga (K/L) dan 4 Pimpinan BUMN, kegiatan ini digelar pada Jumat, 25 Agustus 2023 di PT Pelabuhan Indonesia (Persero), Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Dikemas dalam suasana Leaders Breakfast Meeting (LBM), forum ini dibentuk untuk membahas perkembangan penerapan NLE dan upaya penguatan kolaborasi dan sinergi dalam mewujudkan ekosistem logistik nasional yang lebih kompetitif. Kegiatan LBM kali ini merupakan LBM edisi ke-4 setelah sebelumnya dilaksanakan di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Pelindo, dan Angkasa Pura. Beberapa poin strategis pun dibahas dalam forum tsersebut, seperti update dan strategi perluasan implementasi NLE, sinkronisasi jalur kereta api (KA) peti kemas, pengukuran efektivitas NLE, serta beberapa isu strategis NLE lainnya.
Perlu dipahami, National Logistics Ecosystem (NLE) sendiri merupakan ekosistem logistik yang menyelaraskan arus lalu lintas barang (flow of goods) dan dokumen internasional (flow of document) sejak kedatangan sarana pengangkut hingga barang tiba di gudang. NLE berorientasi pada kerja sama antarinstansi pemerintah dan swasta, melalui pertukaran data, simplifikasi proses, serta penghapusan repitisi dan duplikasi.
“Selain itu NLE juga didukung oleh sistem teknologi informasi yang mencakup seluruh proses logistik terkait dan menghubungkan sistem-sistem yang telah ada,” tulis situs kemenkeu.
Dalam forum tersebut, Direktur Jenderal Bea Cukai, Askolani selaku Ketua Tim Nasional Penataan Ekosistem Logistik Nasional menegaskan bahwa NLE menyediakan layanan dari hulu ke hilir dalam proses alur logistik barang ke luar negeri serta pergerakan barang dalam negeri. Manfaat yang melalui penerapan NLE antara lain seperti penerapan single submission (pabean-karantina, pengangkut, dan perizinan), single billing, fasilitasi payment channel, alat kontrol kepatuhan dan implementasinya, mendorong standarisasi layanan, dan memudahkan proses bisnis importir, eksportir, dan pelaku logistik lainnya.
Dalam implementasinya, NLE disusun menjadi 4 pilar dan telah menunjukan beberapa progres capaian yang positif. Pilar I (simplifikasi proses) mencatatkan tren utilisasi yang meningkat pada single submission (SSm) Pengangkut, SSm QC, SSm Perizinan, dan manifes domestik. Pilar II (kolaborasi platform logistik) secara kesisteman sudah terbangun dan saat ini sedang dalam proses pengembangan oleh Lembaga National Single Window (LNSW).
Pilar III (kemudahan pembayaran) telah berjalan skema single billing yang telah piloting di 12 pelabuhan di Indonesia. Dan pilar IV (tata ruang) terkait rencana penerapan kebijakan zonasi dan rencana sinkronisasi jalur kereta api peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok.
“Tahun 2022 secara umum terdapat 14 pelabuhan laut di Indonesia yang telah menerapkan layanan NLE. Di tahun 2023, implementasi NLE sedang dalam proses perluasan ke 32 pelabuhan laut lainnya dan 6 pelabuhan udara secara bertahap yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia,” jelas Askolani.
Ia menegaskan, untuk menilai efektivitas layanan NLE secara berkelanjutan, pada tahun 2023 akan dilakukan kembali survei NLE lanjutan. Diharapkan survei tahun 2023 dapat menghasilkan kualitas survei yang lebih baik dan komprehensif dengan pendekatan kuantitatif.
Askolani menegaskan bahwa NLE merupakan tanggung jawab seluruh pihak dan entitas logistik. Besar harapan implementasi NLE tidak hanya berfokus pada output, tetapi juga menghasilkan outcome yang positif bagi masyarakat. “Kami mengajak masyarakat dan para pelaku bisnis untuk mendukung implementasi NLE. Kepada Kementerian/Lembaga terkait, kami harap dapat terus berinovasi dan saling berkoordinasi untuk menghasilkan strategi besar NLE yang akan dijalankan di tahun 2024 mendatang,” pungkasnya.
Sementara itu, Kementerian Perhubungan cq. Direktorat Jenderal Perhubungan berkomitmen untuk mendukung percepatan implementasi National Logistic Ecosystem (NLE) di pelabuhan-pelabuhan di seluruh Indonesia. Langkah ini dilakukan dalam upaya meningkatkan iklim investasi dan daya saing ekonomi nasional.
Pada kesempatan yang sama, Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Capt. Antoni Arif Priadi, mengungkapkan harapannya terhadap kelanjutan kolaborasi antar Kementerian dan Lembaga terkait guna mendukung percepatan implementasi NLE pada tahun 2023.
"Implementasi NLE merupakan hasil kolaborasi lintas kementerian, lembaga, dan para pemangku kepentingan di pelabuhan. Langkah ini mengacu pada Instruksi Presiden No. 5 Tahun 2020 tentang Penataan Ekosistem Logistik Nasional, yang bertujuan memperbaiki iklim investasi serta meningkatkan daya saing perekonomian nasional," ujarnya seperti ditulis situs resmi Kemenhub.
Dalam rangka kolaborasi ini, Capt. Antoni Arif Priadi menggarisbawahi pentingnya komunikasi dan koordinasi yang optimal antara instansi-instansi terkait. Langkah-langkah konkret, seperti penguatan kebijakan, pemanfaatan digitalisasi berkelanjutan, penguatan kelembagaan, dan perbaikan tata kelola di setiap instansi, dianggap perlu untuk mendukung pelaksanaan NLE.
"Marilah bersama-sama kita bergandengan tangan untuk membangun negeri kita yang tercinta dengan semangat juang kemerdekaan pada bulan agustus ini kita bersama-sama memajukan bangsa Indonesia dari sektor logistik guna meningkatkan persaingan Indonesia dimata Dunia," ujarnya. (Kemenhub/Beacukai)
- By admin
- 10 Sep 2023
- 792
- INSA