SEPANJANG 2023, BANYAK PERUSAHAAN PELAYARAN NASIONAL MELAKUKAN AKSI KORPORASI
SEPANJANG 2023, BANYAK PERUSAHAAN PELAYARAN NASIONAL MELAKUKAN AKSI KORPORASI
Perkembangan industri pelayaran selama 2023 patut disimak mengingat tahun lalu digadang-gadang menjadi titik balik pasca pandemi Covid-19. Benar saja, selama 2023 tersebut, kinerja sektor pelayaran cukup baik. Sejumlah perusahaan pelayaran nasional, memperlihatkan aksi korporasi dengan melakukan ekspansi usaha dan investasi pengadaan armada yang cukup signifikan, baik dalam rangka memperkuat armada, menambah ruang muat kapal dan menggantikan armada yang sudah berusia tua.
Aksi korporasi ini menunjukkan bahwa sektor angkutan laut dalam negeri semakin membaik kondisinya pasca terjadinya pandemi Covid-19. Yuk kita intip seperti apa aksi korporasi pelayaran nasional sepanjang 2023.
PT Samudera Indonesia, Tbk.
PT Samudera Indonesia, Tbk, telah menambah setidaknya 11 unit kapal sepanjang tahun 2023. Perusahaan menyiapkan dana tidak sedikit yakni sebesar US$ 165 juta hingga US$ 330 juta atau setara Rp 2,47 triliun hingga Rp 4,94 triliun untuk mendukung ekspansi pembelian kapal niaga tersebut.
Ke-11 unit kapal baru tersebut terdiri dari enam unit kapal angkutan peti kemas, dua unit kapal angkutan tanker, dan tiga kapal angkutan curah. Harga dari kapal-kapal tersebut bervariasi, dengan rentang harga US$ 15 juta sampai US$ 30 juta (Rp 225,65 miliar sampai Rp 451,30 miliar) per unit kapal.
Direktur Utama PT Samudera Indonesia, Tbk Bani M. Mulia mengatakan hingga kuartal III tahun 2023, telah datang 9 unit kapal baru yang diterima SMDR. Sedangkan kapal nomor 10, datang pada triwulan IV tahun 2023.
Untuk tahun 2024, SMDR memiliki rencana untuk menambah minimal 6 kapal baru. Menurutnya, dua kapal akan berasal dari Jepang dan 4 kapal lainnya berasal dari China.
PT Pertamina International Shipping
Anak usaha PT Pertamina (Persero), PT Pertamina International Shipping (PIS) sepanjang tahun 2023 menambah 10 unit armada kapal baru untuk mengambil bagian dalam pengembangan pasar global.
Sepanjang Januari sampai Agustus 2023, perseroan telah menambah lima unit armada kapal baru. Sedangkan lima unit lagi di datangkan sepanjang Agustus - Desember 2023. “Kita coba kejar sebanyak-banyaknya, up to 10, mungkin ada nambah 5 lagi [kapal]", kata CEO Pertamina International Shipping Yoki Firnandi belum lama ini.
Pertamina International Shipping sebelumnya telah mengoperasikan 305 kapal dan 98 di antaranya merupakan kapal milik Perseroan. Dari jumlah 305 kapal tersebut, sekitar 250 kapal digunakan untuk operasional domestik dan sekitar 55 kapal untuk operasi internasional.
Sebagian kapal baru PIS merupakan kapal dengan metode dual fuel yang mengombinasikan penggunaan bahan bakar minyak dan LNG.
PT Wintermar Offshore Marine, Tbk
PT Wintermar Offshore Marine Tbk atau WINS memiliki total 42 kapal sampai akhir Mei 2023 atau bertambah 1 kapal dari posisi di akhir 2022. Kapal-kapal tersebut terdiri dari 30 kapal kelas menengah dan juga 11 kapal untuk kelas tinggi.
Dengan demikian, perseroan telah menambah sejumlah kapal penunjang offshore yakni tiga unit kapal PSV, lima unit kapal AHTS, dan unit kapal ASD-T sejak Desember 2021 hingga sekarang.
Setelah berhasil merealisasikan penambahan satu unit armada pada April 2023, WINS masih mempertimbangkan untuk mengakuisisi beberapa kapal lainnya, seperti kapal offshore jenis Utility Vessel (UV), Platform Supply Vessel (PSV), atau Anchor Handling Tug Supply (AHTS).
PT Hasnur Internasional Shipping Tbk
Emiten pelayaran PT Hasnur Internasional Shipping Tbk (HAIS) meresmikan pengoperasian kapal tongkang (barge) BG Hasnur 337, kapal kedua dari enam armada yang ditargetkan dapat diadakan sepanjang 2023.
Dengan penambahan armada kapal baru ini, perseroan optimistis mencatat kenaikan pendapatan sebesar 10 persen pada akhir 2023. Perseroan juga yakin dapat melampaui target volume angkut 2023 sebesar 10,14 juta metrik ton (MT) atau kurang lebih 1.100 shipment.
PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk. (HITS)
Emiten pelayaran milik Tommy Soeharto, PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk. (HITS) menambah satu unit armada kapal tanker senilai Rp20,36 miliar untuk mendukung pertumbuhan bisnis perseroan di masa yang akan datang.
Potensi di sektor kapal angkutan minyak dan petrokimia masih sangat besar seiring dengan kuatnya pertumbuhan ekonomi nasional. Oleh karena itu, HITS memutuskan untuk menambah kapal tanker baru untuk menjaring potensi tersebut.
PT Trans Power Marine Tbk. (TPMA)
Sementara itu, grup emiten jasa pelayaran PT Trans Power Marine Tbk. (TPMA) membeli 79 unit tugboat dan tongkang bekas dengan nilai investasi sebesar Rp1,2 triliun.
Corporate Secretary Trans Power Marine Rudy Sutiono mengatakan pembelian tugboat dan tongkang bekas dilakukan melalui anak usaha TPMA yaitu PT Trans Logistik Perkasa Tbk. (TLP) sebesar Rp1,2 triliun. Dana investasi tersebut sebagian besar berasal dari pembiayaan oleh bank serta internal kas. “Serah terima 79 unit armada ini telah selesai dilakukan pada November 2023,” kata Rudy dalam keterangan resmi, Rabu (15/11/2023).
Sebelumnya TLP juga telah memesan 30 unit tugboat dan tongkang baru yang sebagian masih dalam proses pembuatan dan diharapkan akan selesai pada tahun 2024. Dengan pembelian ini maka keseluruhan jumlah armada yang dimiliki oleh TLP adalah 109 unit tugboat dan tongkang.
PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM)
Di sisi lain, anak perusahaan PT Pelindo (Persero) yaitu PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) mengalokasikan sebesar Rp140 miliar untuk pengadaan dua kapal baru tipe Abimanyu pada tahun 2023.
Proses pengadaan akan selesai pada akhir tahun 2023 dan proses pengerjaan dua kapal tipe Abimanyu tersebut membutuhkan waktu hingga 18 bulan, sehingga diharapkan bisa selesai pada Juni ataupun Juli 2025 nanti.
Hingga April 2023 ini, perseroan telah meluncurkan tiga kapal pandu baru, diantaranya tipe Srikandi 01, Srikandi 02, dan Srikandi 03. Kapal baru IPCM Srikandi memiliki daya minimal 2x300 Horse Power (HP), yang dapat dioperasikan di seluruh wilayah perairan pesisir terbatas yang tidak melebihi 50 nautical mil dari garis pantai, khususnya untuk kegiatan pemanduan kapal.
Alokasi dan kebutuhan untuk investasi pengadaan kapal perseroan mencapai sebesar Rp250 miliar, termasuk untuk dua kapal baru tipe Abimanyu. Hingga kuartal I-2023, Jasa Armada Indonesia memiliki 87 kapal pandu yang terdiri dari sebanyak 56 kapal tunda (tug boat), 26 kapal perintis (pilot boat), dan 5 kapal penambat (mooring boat).
PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk (ELPI)
Emiten pelayaran PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk (ELPI) semakin agresif melakukan ekspansi bisnis. Kali ini ELPI mengakuisisi 52 persen saham PT Samudera Luas Sejahtera Abadi (SLSA) dan membeli satu unit Mother Vessel senilai USD 10,75 juta untuk memperkuat bisnis transhipment-nya. Menurut Eka Taniputra, Direktur Utama ELPI, akusisi SLSA dilakukan karena bisnis transshipment cukup menjanjikan dimasa depan.
Akuisisi tersebut juga membuat SLSA menjadi entitas anak usaha ELPI yang khusus menangani bisnis bulk & transshipment. Akuisis SLSA dilakukan untuk mendukung bisnis bulk & transhipment. Sebelumnya
ELPI juga berhasil menjalankan bisnis di bidang Tug & Barge melalui entitas anak PT ELPI Nusantara Armada (ENA). Langkah strategis ini untuk memperkuat rencana bisnis ELPI dalam jangka 5-10 tahun kedepan.
PT Temas, Tbk
Emiten pelayaran PT Temas Tbk (TMAS) menyiapkan belanja modal Rp 1 trilun di sepanjang tahun ini. Dana tersebut mayoritas yakni sebanyak Rp 700 miliar akan digunakan untuk membeli 10 unit armada kapal baru.
Direktur PT Temas Shipping Harry Haryanto menjelaskan pihaknya akan menambah kapasitas kurang lebih 10 unit kapal selama 2023 yang bertujuan untuk melayani 61 pelabuhan yang sudah dijalankan saat ini. Harry menjelaskan lebih lanjut, penambahan kapal juga dilakukan untuk menambah kapasitas dan menjaga volume muatan yang sudah dicapai. Tidak hanya itu, pihaknya juga akan melakukan regenerasi kapal.
Dengan melakukan penambahan kapal ini maka total armada yang dimiliki Temas akan menjadi 60 unit di sepanjang 2023. Direktur Keuangan PT Temas Tbk Ganny Zheng menjelaskan secara umum belanja modal di tahun ini senilai Rp 1 triliun di mana Rp 700 miliar untuk penambahan armada kapal.
Ganny meyakini perekonomian dan sektor jasa logistik tahun ini akan semakin bertumbuh, kendati pihaknya perlu waspada dalam tahun politik menjelang Pemilu 2024. Permintaan pengangkutan barang dengan peti kemas akan meningkat, terutama jelang Pemilu.
PT Pelita Samudera Shipping Tbk
Prospek jasa angkutan komoditas yang baik pada tahun 2023 ditambah dengan emiten yang sebelumnya bernama PT Pelita Samudera Shipping Tbk ini memiliki kontrak kerja jangka pendek hingga panjang telah memperkuat keyakinan perlunya menambah armada.
Sepanjang tahun 2023, PSSI memiliki jaminan volume angkut sebesar 80%-85%. Oleh karena itu, PSSI berencana untuk menambah enam unit armada. PSSI mengalokasikan capex sebesar US$ 31 juta untuk penambahan armada serta perawatan dan pemeliharaan kapal guna mendukung pengembangan usaha. AJ
- By admin
- 17 Jan 2024
- 5318
- INSA