• +62 21 351 4348
  • sekretariat@dppinsa.com

Semester I 2024, Aksi Korporasi Pelayaran Terus Berlanjut

Semester I 2024, Aksi Korporasi Pelayaran Terus Berlanjut

Semester I 2024 sudah berlalu. Selama enam bulan ini, berbagai Aksi korporasi dilakukan perusahaan pelayaran. Emiten pelayaran, PT Samudera Indonesia TBK (SMDR) telah menyerap anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$ 80 sepanjang kuartal I-2024.

Direktur Keuangan Samudera Indonesia, Ridwan Hamid mengatakan, penyerapan capex SMDR dilakukan untuk penambahan armada baru, yakni sebanyak 8 armada dari target 12 kapal di tahun 2024. Lebih rinci, dari 8 kapal tersebut diterima SMDR secara bertahap. Pada bulan Maret, SMDR menerima tanker vessel (kapal sinar Ternate). Kemudian, tugboat (amanah barito) dan Barge (Jaya barito).

Selanjutnya, pada bulan April, SMDR menerima empat kapal di antaranya container vessel (Sinar Sulawesi) tanker vessel (Sinar Tidore), tugboat (Jaya nuur) dan container vessel (Sinar pajajaran) diterima pada awal bulan Mei. Ditulis Kontan dengan jumlah tersebut, SMDR berencana menambah sebanyak empat unit kapal lagi yang akan direalisasikan pada semester kedua tahun ini.

Merujuk pemberitaan sebelumnya, Samudera Indonesia menyiapkan alokasi capex sebesar US$ 280 juta di tahun ini. Artinya, sisa capex yang dimiliki SMDR sebesar US$ 200 juta. Direktur Utama SMDR Bani M Mulia pun optimistis capex perusahaan akan terserap dengan baik. Selain untuk penambahan armada kapal, juga untuk penambahan rute baru dan pelabuhan yang masih dalam tahap diskusi internal.

Sementara itu, PT Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk (NELY) mengumumkan pembagian dividen final sebesar Rp35,2 miliar dari laba bersih tahun lalu yang mencapai Rp229 miliar. Dividen tersebut diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) NELY yang digelar Rabu (19/6/2024). Dividen itu merupakan usulan yang disepakati dalam rapat direksi dan komisaris pada 12 Juni 2024.

"Sebesar Rp35,2 miliar sebagai dividen final kepada para pemegang saham atau sebesar Rp15 per saham yang akan dibagikan sesuai jadwal yang akan disampaikan selanjutnya," kata manajemen dikutip Sabtu (22/6/2024).

NELY sebelumnya telah menebar dividen interim dalam jumlah yang sama pada akhir tahun lalu. Dengan demikian, total dividen yang dibagikan perseroan mencapai Rp70 miliar atau Rp30 per saham, setara 30,8 persen dari laba bersih. "Sisanya sebesar Rp158,5 miliar atau sebesar 69,2 persen dari laba bersih dicatat sebagai saldo laba ditahan," katanya.

Dalam perkembangan lainnya, PT Pelayaran Kurnia Lautan Semesta Tbk (KLAS) akan membagikan dividen tunai kepada pemegang saham yang terdaftar pada 4 Juli 2024. Direktur KLAS, Novi Susanti, menjelaskan dalam keterangan tertulis bahwa pembagian dividen ini merupakan hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan yang dilaksanakan pada 24 Juni 2024. Dividen yang akan dibagikan mencapai Rp5.412.500.000 atau Rp2,5 per saham.

Sehubungan dengan rencana tersebut, tanggal Cum dan Ex Dividen di Pasar Reguler dan Negosiasi ditetapkan pada 2 dan 3 Juli 2024. Sementara itu, Cum dan Ex Dividen di Pasar Tunai akan dilakukan pada 4 dan 5 Juli 2024. Pembayaran dividen tunai untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2023 dijadwalkan pada 26 Juli 2024.

Emiten Grup Bakrie, PT Ancara Logistics Indonesia Tbk. (ALII) menargetkan penambahan tug boat dan kapal tongkang sungai menjadi masing-masing 70 dan 57 unit sampai dengan akhir tahun. Direktur Utama Ancara Logistics Indonesia Faisal Mohamad Nur mengatakan target penambahan aset kapal tongkang sungai dan tug boat masih selaras dengan rencana sebelum IPO. 

“Kita harapkan sampai dengan akhir tahun tongkang sungai diharapkan menjadi 57 unit sementara tug boat sebanyak 70 unit,” kata Faisal dalam paparan publik, Senin (24/6/2024). Lebih jelas, Faisal mengatakan sampai dengan saat ini, ALII memiliki 40 unit tongkang sungai milik sendiri dengan total 42 unit yang beroperasi. ALII juga sedang menunggu 12 unit tongkang baru, di mana 8 unit memiliki kapasitas 180 feet dan diterima paling lama kuartal III/2024.

Sementara itu, untuk kapal jenis tugboat sampai dengan saat ini ALII memiliki 40 unit milik sendiri dengan total yang beroperasi sebanyak 45 unit. Faisal menjelaskan 9 unit tugboat sedang dalam pembangunan serta ALII masih akan memesan 16 unit baru lainnya.

Di lain sisi, ALII juga memiliki 2 assist tugs serta 1 floating transshipment unit (FTU).  Selain milik sendiri, ALII juga mengoperasikan armada yang disewa. Sampai dengan Desember 2023, ALII memiliki 15 set tongkang sungai dan tug boat dengan sistem freight charter, 12 set tongkang laut dan tugboat dengan mekanisme time charter serta 2 assist tugs yang memiliki mekanisme time charter.  Di luar penambahan kapal, Faisal menjelaskan strategi lainnya yang akan dijalankan adalah peningkatan kapasitas intermediate stockpile dan penambahan floating transshipment unit.

Direktur Utama Habco Trans Maritima, Andrew Kam masih optimistis terhadap bisnis pelayaran di tengah gejolak Harga komoditas batu bara 2024. PT Habco Trans Maritima Tbk (HATM) disebut Andrew Kam terus memperluas diversifikasi bisnis ke sejumlah sektor termasuk nikel, produk besi hingga semen dan pupuk hingga angkutan cargo makanan. HATM juga menargetkan penambahan 2 kapal lewat sewa ataupun beli kapal serta docking kapal untuk mengupgrade 2-3 kapal.

Strategi ini dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas angkutan sehingga dapat mendorong pendapatan perusahaan. Saat ini HATM juga masih focus pada bisnis pelayaran dalam negeri meski ada peluang untuk berekspansi ke pasar luar negeri. Gejolak geopolitik dan tekanan ekonomi global hingga era transisi energi masih menjadi sentimen yang mendorong harga komoditas batu bara bergerak volatil. Sempat anjlok, harga batu bara melambung lebih dari 1% pada penutupan perdagangan Rabu (12/6/2024) menuju USD

135,45 per ton didorong prospek penurunan supply, akibat rencana Kolombia memutuskan menyetop ekspor ke Israel. Dia menilai pergerakan Harga komoditas batu bara masih cukup baik dan pelaku usaha terkait masih diuntungkan. Diproyeksi Harga batu bara masih bisa dikisaran USD 120-130 per ton di 2024 sehingga tidak akan mengganggu kinerja. Menghadapi gejolak Harga batu bara, industri pelayaran terus mendorong diversifikasi bisnis ke pengangkutan produk industri nikel, besi hingga semen dan pupuk. AJ

 

  • By admin
  • 11 Jul 2024
  • 548
  • INSA