• +62 21 351 4348
  • sekretariat@dppinsa.com

Sea Indonesia 2025 Sukses Digelar di Jakarta, Akan Kembali Hadir di tahun 2027

Sea Indonesia 2025 Sukses Digelar di Jakarta, Akan Kembali Hadir di tahun 2027

Event Sea Indonesia, pameran kemaritiman yang terbesar dan terlengkap  di Indonesia sukses digelar untuk kedua kalinya di Jakarta pada tanggal 14-16 Mei 2025. Menghadirkan lebih dari 150 peserta dari dalam dan luar negeri, pameran ini menjadi ajang bertemunya pengusaha kemaritiman Indonesia dan internasional untuk membangun kerja sama dan kolaborasi bisnis dan investasi.

Kegiatan yang berlangsung di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta  dibuka oleh Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Mahardi Tunggul Wicaksono.

serta menghadirkan sejumlah tokoh maritim Indonesia diantaranya dua srikandi maritim Indonesia yakni Ketua Umum Indonesian National Shipowners’ Association Siana A. Surya dan Ketua Umum Institusi Galangan Kapal dan Sarana Lepas Pantai Indonesia (Iperindo) Anita Puji Utami.

Dalam sambutannya, Wicaksono menyampaikan Kemenperin akan terus fokus mengakselerasi agar industri maritim, galangan kapal maupun industri perkapalan bertransformasi ke green industry atau industri hijau sebagai tuntutan zaman.

“Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar, potensi industri maritimnya memiliki peran penting untuk mendukung industri hijau dan perlu segera diakselerasi. Untuk itu Kemenperin mendorong akselerasi transformasi-nya,” ujarnya.

“Dalam perekonomian nasional, industri maritim Indonesia memegang peranan yang sangat penting. Pada tahun 2024, sektor  maritim Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Pertumbuhan ini didukung oleh peningkatan dalam berbagai sub-sektor, seperti perikanan, transportasi laut, dan industri galangan kapal,” katanya.

Menurut data BPS, kontribusi sektor perikanan terhadap PDB nasional mencapai 2,6%, sementara sektor transportasi laut dan logistik menyumbang sekitar 5%. Pertumbuhan yang signifikan ini tidak lepas dari berbagai kebijakan dan inisiatif yang diterapkan pemerintah untuk memperkuat infrastruktur dan memodernisasi armada.

Ditambahkan, industri perkapalan juga memegang peran penting dalam sistem logistik nasional dan perekonomian maritim. Saat ini terdapat sekitar 342 industri galangan kapal yang tersebar di 29 provinsi, dengan kapasitas fasilitas terbesar mencapai 300.000 DWT, dan menyerap lebih dari 46 ribu tenaga kerja. “Industri perkapalan nasional telah mampu membangun beragam jenis kapal, mulai dari kapal niaga, kapal penumpang, hingga kapal perang. Hal ini didukung oleh 127 perusahaan komponen kapal bersertifikasi marine class. Selain itu, hingga saat ini tercatat 560 sertifikat TKDN telah diterbitkan, dengan tingkat kandungan lokal berkisar antara 10,24% hingga 81,35%,” ungkap Tunggul.

Pameran Sea Indonesia 2025, berlangsung selama 3 hari pada tanggal 14 hingga 16 Mei 2025.  Para peserta memamerkan beragam produk, karya serta layanan unggulan mereka kepada para pengunjung.

Para exhibitor tersebut merupakan  bagian penting dari Maritime Ecosystem yang terdiri dari  Perusahaan Pelayaran, Shipyard, Lawfirm, Fleet Management, Financial & Banking Institution, Port and Marine  Services, P&I Club, Consultants, Inspection Agencies, Classification Societies, Ship  Management, Insurance Company, Trade Association, Ship Engine & Component Manufacturers, Shipbuilders & Designers, Equipment Suppliers, Ship Chandler, Information & Technology, Terminal Operators, Marine Engineering  Equipment, Marine  Technology & Service Provider dan Educational Marine Institutions and Maritime Tourism.

Johnson W. Sutjipto, Direktur Utama PT Kshatriya Piningit Kamulyan selaku event organizer mengatakan event Sea Indonesia menjadi kesempatan yang sangat bagus bagi pelaku usaha kemaritiman Indonesia untuk membangun kolaborasi dan kerjasama dengan perusahaan kemaritiman global.

Selama tiga hari pelaksanaan kegiatan, katanya, para exhibitor dan visitor dapat saling bertukar pandangan dan informasi serta dapat melakukan kerja sama bisnis dan investasi.

Dia menjelaskan, event ini,  menyediakan segala yang diperlukan untuk mendukung terwujudnya kerja sama bisnis dan investasi. Pelaksanaan event ini tidak terlepas dari kenyataan bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan (archipelagic state) terbesar di dunia sehingga perlu terus menyalakan semangat kemaritiman. Selain itu, recovery ekonomi Indonesia ke arah yang lebih baik menuju pertumbuhan 8% dalam lima tahun ke depan membutuhkan konektivitas antar pulau dan antar negara yang andal.

Pelaksanaan event ini juga bertepatan dengan 20 tahun implementasi asas cabotage di Indonesia sesuai dengan Instruksi Presiden No. 5 tahun 2005 tentang Pemberdayaan Industri Pelayaran Nasional. Dengan demikian, event ini adalah bagian dari dukungan masyarakat maritim terhadap program pemberdayaan industri kemaritiman Indonesia. 

“'Kami berharap, event ini dapat memberikan warna tersendiri dalam Pembangunan Indonesia ke depan dan menjadi icon penting untuk mewujudkan kemandirian Indonesia menuju Indonesia Emas 2045," katanya. Salah satu yang menjadi sorotan dari event besar ini adalah partisipasi Japan Ship Machinery and Equipment Association (JSMEA) yang menghadirkan pavilion khusus untuk memamerkan teknologi canggih dan keahlian industri maritim Jepang.

Mereka memamerkan teknologi canggih dan keahlian industri maritim Jepang yang diwakili oleh perusahaan-perusahaan terkemuka seperti Akasaka Diesel Limited, Bemac Corporation, Daihatsu InfinEarth Mfg, EKK Eagle Asia Pacific, Hanshin Diesel Works, IHI Power Systems, Kamome Propeller, Mitsubishi Heavy Industries Engine System Asia, Nakashima Maritim Indonesia, Taiyo Electric, Tokyo Keiki, dan Yanmar Power Technology.

Kehadiran JSMEA dengan paviliun khusus ini menunjukkan bagaimana komitmen Jepang terhadap kualitas, inovasi, dan solusi mesin dan peralatan kapal yang berkelanjutan.

JSMEA merupakan sebuah badan nirlaba yang didirikan oleh perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur, perbaikan dan penjualan mesin propulsi laut dan berbagai mesin kapal tambahan seperti pompa, kompresor udara, pembersih oli, penukar panas, kargo dan tambat derek, kerek jangkar, derek dek, roda gigi kemudi, alat bantu navigasi, perlengkapan dan aksesori dan sebagainya.

JSMEA memiliki total 244 anggota korporat reguler dan 75 organisasi anggota pendukung. Selain hadir melalui pavilion khusus bagi JSMEA, juga tampil pada sesi forum conference yang bertujuan untuk memberikan informasi, edukasi kepada pengunjung Sea Indonesia. AJ

  • By admin
  • 11 Jun 2025
  • 231
  • INSA