• +62 21 351 4348
  • sekretariat@dppinsa.com

Potensi Pelayaran Petikemas Menjanjikan, Operator Kapal Tambah Armada

Potensi Pelayaran Petikemas Menjanjikan, Operator Kapal Tambah Armada

Operator pelayaran peti kemas nasional melihat prospek sangat menjanjikan. Pembukaan beberapa pelabuhan perintis yang baru  mencerminkan masih banyaknya potensi muatan angkutan kontainer yang masih dapat digarap di dalam negeri. Pada  2023 ini,  terdapat 14  pelabuhan singgah kapal perintis  dengan 116 trayek pelayaran perintis.

Perekonomian dan sektor jasa logistik tahun ini diyakini akan semakin bertumbuh, kendati pihaknya perlu waspada dalam tahun politik menjelang Pemilu 2024. Permintaan pengangkutan barang dengan peti kemas akan meningkat, terutama jelang Pemilu.

Di lain sisi, pembangunan infrastruktur yang masif di berbagai daerah yang dilakukan Pemerintah juga akan mempercepat pemerataan perekonomian dengan banyaknya kawasan industri baru. Atas dasar itulah, operator kapal peti kemas akan memperkuat armada melalui pengadaan kapal baru.

Salah satu operator pelayaran peti kemas, PT Temas Tbk (TMAS) misalnya, telah menyiapkan belanja modal sebesar Rp 1 trilun di sepanjang tahun 2023 ini. Dana tersebut mayoritas yakni sebanyak Rp 700 miliar akan digunakan untuk membeli 10 unit armada baru.

Kapal yang akan ditambah ini masih fokus ke kapal kontainer dengan kapasitas antara 500 TEUs sampai 1.000 TEUs. Penambahan kapal ini masih sesuai dengan kebutuhan di tahun 2023 ini.

Direktur PT Temas Shipping Harry Haryanto menjelaskan pihaknya akan menambah kapasitas kurang lebih 10 unit kapal selama 2023 yang bertujuan untuk melayani 61 pelabuhan yang sudah dijalankan saat ini seperti ditulis situs berita kontan.

Dia menjelaskan  penambahan kapal juga dilakukan untuk menambah kapasitas dan menjaga volume muatan yang sudah dicapai pada tahun lalu. Tidak hanya itu, pihaknya juga akan melakukan regenerasi kapal-kapal yang sudah berusia tua.  Dengan melakukan penambahan kapal ini maka total armada yang dimiliki Temas akan menjadi 60 unit di sepanjang 2023.

Operator pelayaran peti kemas lainnya, PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) telah mengalokasikan sebagian belanja modalnya atau capital expenditure (capex) untuk membeli dua armada kapal yang telah diterima di awal tahun ini.

Direktur Utama  Samudera Indonesia, Bani Maulana Mulia menjelaskan belanja modal yang sudah direalisasikan sampai dengan kuartal I 2023 hampir sekitar US$ 60 juta atau sekitar Rp 888 miliar (kurs Rp 14.800/USD). “Capex tersebut dialokasikan untuk dua kapal baru yang diterima di kuartal I 2023,” jelasnya.

Sepanjang tahun ini SMDR menyiapkan capex senilai Rp 2,25 triliun di mana 60% atau Rp 1,35 triliun dialokasikan untuk penambahan armada kapal baik itu kapal peti kemas, curah, dan tanker. Adapun sisa 40% capex akan digunakan untuk rencana pengembangan usaha di sektor pelabuhan dan logistik.

Direktur The National Maritime Institute (Namarin) Siswanto Rusdi mengatakan upaya kontainerisasi  muatan, khususnya di wilayah timur Indonesia, dapat menjadi salah satu faktor yang mendorong terjadinya peningkatan pertumbuhan arus peti kemas di Indonesia.

Dia menjelaskan potensi muatan peti kemas di wilayah timur Indonesia masih cukup tinggi, utamanya berkaitan dengan hasil tangkapan laut atau perikanan, namun kita juga perlu perhatikan apakah pelabuhan yang ada di daerah tersebut, sudah dapat mendukung bongkar muat peti kemas ataupun fasilitas berpendingin atau belum.

Upaya untuk meningkatkan arus peti kemas luar negeri dapat dilakukan dengan penyediaan terminal  transshipment hub. Meski demikian,  kajian yang menyeluruh bersama semua pihak termasuk pemerintah masih perlu dilakukan.  Keberadaan ekosistem yang kuat, meliputi kemudahan bunker, lokasi berlabuh, sistem keuangan serta pembayaran, pemanduan dan penundaan kapal, dan hal lainnya sangat dibutuhkan dalam mewujudkan transhipment hub internasional.  AJ

 

  • By admin
  • 10 Jun 2023
  • 915
  • INSA