Perusahaan Pelayaran Nasional Mulai Melakukan Aksi Korporasi pada 2025
Perusahaan Pelayaran Nasional Mulai Melakukan Aksi Korporasi pada 2025
Sejumlah emiten pelayaran nasional mulai melakukan aksi korporasi pada triwulan I 2025 ini setelah mencatatkan kinerja yang positif di sepanjang 2024. Perusahaan angkutan laut untuk barang umum, PT Habco Trans Maritima Tbk (HATM) optimistis mampu mencatatkan pertumbuhan pendapatan di sepanjang tahun ini sebesar 42 persen hingga menembus Rp1 triliun dari capaian di Tahun Buku 2024 yang sebesar Rp748,2 miliar.
Menurut Direktur Utama Habco Trans Maritima, Andrew Kam, optimisme atas potensi pertumbuhan pendapatan hingga 42 persen (year-on-year) tersebut ditopang oleh tujuh armada bulk carrier milik perseroan, dengan total kapasitas angkut mencapai 367.122 deadweight tonnage (DWT).
Bahkan, lanjut Andrew, pada tahun ini perseroan tetap mengagendakan rencana penambahan armada, seiring dengan komitmen peningkatan kapasitas angkut dalam menjawab tantangan dan dinamika industri, serta mempertahankan daya saing.
Pada 2024, Habco Trans Maritima mengalokasikan dana belanja modal (capex) mencapai Rp400 miliar untuk melakukan penambahan dua armada, yakni kapal MV Habco Lyra dan MV Habco Pegasus yang memiliki kapasitas angkut masing-masing 56.944 DWT dan 36.979 DWT. Sebelumnya, perseroan memiliki lima kapal, yaitu MV Habco Polaris, MV Habco Pioneer, MV Habco Carina, MV Habco Aquila dan kapal MV Habco Ankaa.
Emitennews menulis, penambahan dua armada itu sebagai upaya memenuhi permintaan pelanggan di tengah besarnya potensi pasar pada industri transportasi laut pengangkut komoditi curah. Guna meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasional, pada tahun lalu perseroan menganggarkan capex Rp34,5 miliar untuk pemeliharaan kapal (docking), dengan realisasi penggunaan senilai Rp29,3 miliar.
Habco Trans Maritima merupakan anak usaha PT Habco Primatama yang menjalankan kegiatan usaha penunjang transportasi kargo, termasuk perawatan kapal, seperti docking dan shipyard. “Setiap tahun perseroan secara rutin melakukan docking armada guna pemenuhan regulasi standar keselamatan, memperbaiki dan/atau mengganti bagian-bagian kapal yang mengalami kerusakan, sekaligus meningkatkan kualitas kapal,”mencegah kerusakan kapal dan peremajaan kapal secara berkala,” kata Andrew saat pelaksanaan Public Expose di Jakarta, Selasa (18/3).
Kondisi armada yang selalu prima telah berhasil mendorong pertumbuhan volume pengangkutan muatan di sepanjang 2024 hingga sebesar 36,4 persen (y-o-y) menjadi 5,92 juta metric ton (MT), dengan perolehan pendapatan mencapai Rp748,2 miliar atau melonjak 30 persen (y-o-y).
“Kami optimistis kinerja yang solid di sepanjang 2024 akan berlanjut pada tahun ini dan diyakini akan mendorong pertumbuhan pendapatan maupun laba bersih secara signifikan. Ketersediaan belanja modal dan konsistensi perseroan dalam penambahan jumlah armada akan menopang pencapaian positif di Tahun Buku 2025,” papar Andrew.
Berdasarkan kalkulasi Habco Trans Maritima yang telah mempertimbangkan dinamika industri dan kemampuan operasional, Andrew meyakini total pendapatan di sepanjang 2025 bisa mencapai Rp1,06 triliun atau melonjak 42 persen (y-o-y). Sementara itu, laba bersih pada tahun ini diperkirakan sebesar Rp298,25 miliar atau melesat 111 persen dibandingkan dengan capaian di Tahun Buku 2024 senilai Rp141,53 miliar.
Sementara itu, PT Wintermar Offshore Marine Tbk (WINS) menyiapkan dua armada baru untuk memaksimalkan kinerjanya di awal tahun 2025. Investor Relations Wintermar Offshore Marine, Pek Swan Layanto, mengungkapkan, terdapat dua kapal Heavy Load Barge (HLB) baru yang rencananya akan dikirim pada kuartal I-2025. “Terdapat 2 kapal HLB baru yang diharapkan akan dikirim pada Februari 2025,” ungkap Pek Swan, dikutip Kontan.
Manajemen WINS pun tengah mempertimbangkan untuk menambah lebih banyak lagi kapal sesuai dengan pertumbuhan permintaan kapal OSV pada tahun ini. Dengan adanya penambahan armada tersebut, pihaknya optimistis dapat mencapai target utilisasi 70% di sepanjang 2025. Hal ini didukung pula oleh tren permintaan yang meningkat sejak tahun lalu.
Di sisi lain, emiten jasa transportasi laut, PT TEMAS Tbk (kode saham “TMAS”) mengambil langkah awal inisiasi dekarbonisasi untuk mendukung program pemerintah yaitu Net Zero Emission pada tahun 2060. Direktur Utama PT TEMAS Tbk, Ricky Effendi, mengungkapkan bahwa komitmen tersebut merupakan langkah awal besar perusahaan dalam mengembangkan bisnis baru di bidang distribusi energi.
Perseroan melalui anak usaha PT Asia Marine Temas juga mendirikan anak usaha baru bernama PT Temas Training Hub. Perusahaan ini akan fokus pada pelatihan dan pendidikan awak kapal sesuai dengan standar regulasi terbaru, guna mendukung operasional kapal-kapal untuk masa depan.
Pada tahun ini, Perseroan mengalokasikan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp3 triliun. Anggaran tersebut akan digunakan untuk pengadaan armada baru, perlengkapan, dan peralatan bagi perusahaan serta entitas anaknya. Adapun untuk pendapatan konsolidasian pada tahun ini melebihi tahun sebelumnya.
Di tahun 2025, Perseroan akan terus mengoptimalkan kinerja perusahaan untuk memperkuat daya saing. Perseroan akan terus mengoptimalkan layanan pelayaran, kepelabuhan, serta layanan depo dan pergudangan. “Dengan berbagai strategi yang sudah dirancang, TEMAS berharap dapat terus mengembangkan bisnisnya dan menghadirkan solusi logistik yang lebih ramah lingkungan dan efisien di tahun 2025,” kata Ricky.
Dari sisi kinerja sepanjang tahun 2024, Perseroan membukukan total pendapatan sebesar Rp4,34 triliun, meningkat tipis 1 persen dari Rp4,30 triliun di tahun sebelumnya. Sementara itu, laba bersih mengalami penurunan 11 persen menjadi Rp721 miliar dari Rp815 miliar pada 2023. Total biaya mencapai Rp3,44 triliun meningkat 8 persen dibanding tahun 2023 sebesar Rp3,19 triliun. AJ
- By admin
- 11 Apr 2025
- 288
- INSA