Pertamina Vendor Day Subholding Upstream 2023 “SIAPKAN ENERGI UNTUK INDONESIA DENGAN VISI YANG SAMA”
Pertamina Vendor Day Subholding Upstream 2023 “SIAPKAN ENERGI UNTUK INDONESIA DENGAN VISI YANG SAMA”
Sebagai komitmen menjaga sinergitas para vendor, PT Pertamina Hulu Energi melaksanakan kegiatan Vendor Days Subholding Upstream 2023 yang digelar sehari di Hotel Ritz Carlton Pacific Place Jakarta, pada 20 Juli 2023.
Vendor Day Subholding Upstream 2023 yang menjadi tahunan PT Pertamina Hulu Energi tersebut telah menjadi agenda sarana menjaga hubungan baik sekaligus memastikan kebijakan dan standar perusahaan tersampaikan secara lengkap dan sempurna.
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat kolaborasi antara perusahaan dan penyedia jasa barang dan jasa yang bertindak sebagai mitra kerja strategis guna mendukung operasi bisnis perusahaan yang efektif dan efisien.
Vendor Day tersebut mengangkat tema Delivering Commitment for Safety With Operation Excellence dengan pertimbangan bahwa HSE adalah pilar utama di mana tidak ada operation excellence tanpa safety excellence. Kepatuhan terhadap aspek kesehatan, keselamatan kerja dan perlindungan lingkungan kerja dapat meminimalkan terjadinya kecelakaan kerja, menurunkan risiko penyakit akibat kerja serta memberikan perlindungan terhadap lingkungan hidup dan proteksi terhadap asset perusahaan.
Kegiatan tersebut diikuti oleh ratusan perusahaan vendor PHE. Selain forum diskusi, juga ada pameran yang menampilkan produk-produk para vendor PHE. Acara diawali dengan sambutan VP Supply Chain Management PT Pertamina Hulu Energi Kunadi yang mewakili Direktur SDM dan Penunjang Bisnis PT Pertamina Hulu Energy Oto Gurnita.
“Vendor day ini adalah kegiatan tatap muka pertama setelah pandemi Covid-19 dengan harapan kita bersama-sama menyiapkan energi untuk Indonesia dengan visi yang sama,” kata Kunadi.
Dia mengingatkan bahwa Safety merupakan hal pertama yang harus dikerjakan secara continue dan terus menerus dan harus mematuhinya dalam melaksanakan pekerjaan sehari-hari di lingkungan PHE, mengetahui lingkungan pekerjaan dan risiko yang timbul dilakukan mitigasi guna menghindarinya.
Dia juga meminta pada vendor dan seluruh keluarga besar PHE untuk membudayakan AKHLAK di lingkungan PHE, salah satunya dengan menerapkan konsep anti penyuapan. “AKHLAK agar ditetapkan setiap hari dan dibuydakan,” katanya.
Sementara itu, VP Lingkungan Deputi Bisnis SKKMigas Widi Santoso mengatakan saat suatu pelaksanaan tender gagal, SKKMigas juga ikut ketar ketir karena semua proyek migas itu memiliki jadwal dan pekerjaan yang tidak sesuai jadwal dikuatirkan akan mengganggu produksi sehingga dapat menyebabkan target produksi tidak tercapai. “Semua pekerjaan di migas sudah terjadwal,” katanya.
Sejumlah narasumber hadir memberikan presentasi tentang berbagai perspektif yakni SR Manager Safety PT Pertamina Hulu Energi, Manager Complience PT Pertamina Hulu Energi Agung Wibowo S.K, Kepala Kelompok Kerja Material dan Manajemen Pergudangan Divisi Pengelolaan Rantai Suplai SKKMigas Dino Adrian.
Juga hadir VP HSSE PT Pertamina Hulu Energi Geri Simansyah Achsan, VP Drilling & Well Intervention PT Pertamina Hulu Energi Sunaryanta, Manager Marine & Aviation PT Pertamina Hulu Energi Agus Salim, Ketua Umum Asosiasi Pengeboran Minyak Indonesia (APMI) Suprijonggo Santoso dan Ketua Umum Indonesian National Shipowners’ Association Sugiman Layanto.
Narasumber lainnya adalajh SR Manager SCM System & Performance PT Pertamina Hulu Energi Dion Yoske Prahara, SEVP Enterprise Banking Bank Muamalat Indonesia Irvan Yulian Noor, Department Head Value Chain & Assets Product Development Bank BRI dan VP Head Of Oil and Gas Dept. Corporate Banking 3 Group PT Bank Mandiri (Persero), Tbk.
Safety
Ketua Umum Asosiasi Pengeboran Minyak Indonesia (APMI) Suprijonggo Santoso menjelaskan Upaya pencegahan insiden di lingkungan kerja hulu migas yakni pemberian skor pembobotan HSE dalam proses tender secara jelas,
Kemudian pemberian insentif kepada crew lapangan sebagai reward atas pencapaian kinerja HSE. Penguatan SDM lapangan melalui kerja sama dengan LSP-APMI dan fokus pada kinerja HSE. Terakhir adalah pemberdayaan APMI dalam monitoring dan Pembinaan perusahaan pemboran dan perusahaan penunjangnya khususnya atas komitmen dan implementasi Contractor Safety Management System (CSMS) melalui tools SKKP APMI.
Ketua Umum Indonesian National Shipowners’ Association Sugiman Layanto menjelaskan komitmen kepada keselamatan kerja harus dimulai dari atas atau top management sebuah perusahaan.
Dia menjelaskan keselamatan sebagai bagian dari sempurnanya dalam operasional pekerjaan minyak dan gas. Oleh karena itu, keselamatan dan operasional adalah suatu kesatuan. Jika hal ini dilaksanakan dengan baik, akan berdampak positif seperti menghilangkan inefisiensi dan Pekerja merasa aman dalam bekerja.
Dalam mewujudkannya maka perlu upaya mengurangi kesalahan manusia, memperbaiki komunikasi, meningkat-kan program pelatihan dan membina budaya keselamatan. Perusahaan perlu melibatkan karyawan dalam proses pengembangan untuk membina rasa memiliki dan kepatuhan.
Dia menjelaskan satu sistem keselamatan sama halnya dengan memahami bagaimana manusia, budaya, proses kerja, peralatan dan sistem berinteraksi untuk efisiensi serta mengurangi potensi kesalahan manusia dan menciptakan tempat kerja yang lebih aman. (AJ)
- By admin
- 11 Aug 2023
- 1580
- INSA