Pemerintah Diminta Segera Berikan Stimulus Fiskal Bagi Anggota INSA
Pemerintah Diminta Segera Berikan Stimulus Fiskal Bagi Anggota INSA
#Lawan Wabah Corona
Pemerintah Diminta Segera Berikan Stimulus Fiskal Bagi Anggota INSA
JAKARTA—Indonesian National Shipowners’ Association (INSA) meminta kepada Pemerintah untuk memberikan stimulus moneter kepada pelaku usaha pelayaran nasional di tengah perang melawan wabah Virus Corona.
Permintaan itu disampaikan INSA melalui surat yang ditujukan langsung kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso. Surat tersebut bernomor DPP-SRT- III/20/011 tertanggal 24 Maret 2020 perihal Permohonan Dukungan Melawan Wabah COVID-19 dari Usaha Sektor Angkutan Laut.
Dari surat tersebut, INSA memberikan apresiasi atas langkah-langkah yang diambil pemerintah seperti disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani dimana Pemerintah mengeluarkan paket Stimulus Kedua dalam rangka Penanganan Dampak COVID-19 sebagai alat agar sektor riil tetap bergerak.
INSA juga menyampaikan apresiasi kepada Wimboh Santoso selaku Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang menyatakan bahwa perbankan dalam negeri akan memberikan ruang kemudahan kredit kepada sektor-sektor terdampak virus corona (COVID-19), termasuk kemudahan dalam hal kredit, restrukturisasi, dan pembayaran bunga utang.
INSA menjelaskan industri pelayaran nasional sudah mengalami pelambatan sejak 2014 dan terus berlangsung sampai sekarang sebagai akibat dari pertumbuhan ekonomi dalam negeri dan global yang cenderung melambat dan permintaan angkutan laut yang menurun serta diperburuk dengan perang dagang antara China dan Amerika Serikat (AS) dalam beberapa tahun terakhir.
Di sisi lain, di tengah mewabahnya COVID-19, nilai tukar rupiah semakin melemah dimana saat ini, nilai tukar rupiah terhadap Dollar Amerika (US$) sudah diatas Rp16.000 per dollar dan berpotensi terus bergerak melemah. Padahal sektor pelayaran lebih banyak menerima pinjaman dari perbankan dalam bentuk Dollar Amerika, sementara penerimaan pendapatan dalam bentuk rupiah.
Kemudian melemahnya harga minyak mentah dunia ternyata tidak mampu mendorong harga bahan bakar kapal di Indonesia untuk turun, bahkan hingga saat ini harga bahan bakar kapal yang mayoritas disediakan oleh PT Pertamina (Persero) masih menjadi yang termahal dibandingkan dengan harga bahan bakar kapal yang disediakan oleh negara- negara di Asia Tenggara.
Menurut INSA, jika kondisi tersebut dibiarkan, maka kemampuan perusahaan pelayaran nasional untuk membayar pinjaman atau kredit akan menurun sehingga potensi terjadinya peningkatan kredit macet atau Non Performing Loan (NPL) menjadi sangat tinggi.
Oleh karena itu, INSA meminta kepada Pemerintah untuk memberikan stimulus moneter bagi perusahaan pelayaran nasional berupa:
- Penghapusan pembayaran bunga bank bagi perusahaan pelayaran selama enam bulan.
- Penundaan pembayaran kewajiban perusahaan pelayaran terhadap perbankan selama enam bulan.
Ketua Umum INSA Sugiman Layanto menjelaskan, hingga saat ini pelaku usaha pelayaran nasional anggota INSA masih berusaha untuk menghindari kebijakan untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) guna mendukung pemerintah dalam memerangi Covid-19.
“Kami mengharapkan agar pemerintah memberikan dukungan terhadap kami dengan memberikan stimulus moneter agar usaha angkutan laut dalam negeri dapat bertahan,” katanya. (*)
- By admin
- 31 Mar 2020
- 1011
- INSA