• +62 21 351 4348
  • sekretariat@dppinsa.com

Para Emiten Pelayaran Terus Pacu Kinerja Sebelum Berakhirnya 2024

Para Emiten Pelayaran Terus Pacu Kinerja Sebelum Berakhirnya 2024

Menyisakan empat bulan tahun 2024, emiten pelayaran terus berpacu meningkatkan kinerja guna mencapai target yang ditetapkan. Perusahaan yang bergerak di bidang jasa pelayaran, PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI) menambah armada kapalnya untuk ekspansi wilayah ke Indonesia Timur.

Berdasarkan keterangan perusahaan, HUMI membeli dua unit kapal tug boat TB Anugerah Bersama 5 dan TB Anugerah Bersama 6 untuk Pelabuhan Tarakan dan Kendari. Kedua kapal itu memiliki spesifikasi mesin dan daya sebesar 2x1000 HP yang dianggap sesuai dengan kebutuhan market.

Dengan kapasitas tersebut, kedua tug boat ini mampu menangani kapal besar yang masuk dan keluar dari pelabuhan, serta memfasilitasi manuver yang lebih aman dan efisien di area pelabuhan padat. Direktur Utama HUMI, Tirta Hidayat menjelaskan kedua kapal itu sebelumnya disewa oleh anak usahanya, PT Humpuss Transportasi Curah (HTC), sehingga akusisi ini diyakini dapat meningkatkan efisiensi operasional.

"Pembelian TB Anugerah Bersama 5 dan TB Anugerah Bersama 6 merupakan langkah yang sangat penting dalam strategi kami untuk meningkatkan efisiensi operasional. Meskipun langkah ini tidak akan meningkatkan revenue secara langsung," ujarnya dalam keterbukaan informasi BEI, dikutip dari RMOL, Jumat (30/8). Namun, kata Tirta, langkah ini diyakini dapat meningkatkan laba berkat pengurangan biaya sewa dan pengelolaan aset yang lebih efisien.

"Kami yakin bahwa pengurangan biaya sewa dan peningkatan efisiensi operasional akan berdampak positif pada laba perusahaan," tuturnya.

Sementara itu, dikutip dari Kompas, Emiten pelayaran PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk (ELPI) memperoleh kontrak senilai 25,9 juta dollar AS atau setara sekitar Rp 419,5 miliar (kurs Rp 16.200 per dollar AS). Adapun kontrak tersebut memiliki durasi 5 tahun hingga tahun 2029 untuk menyediakan 2 unit Kapal jenis Anchor Handling Tug Supply (AHTS). Chief Operating Officer (COO) ELPI Dave Ritandhaka mengatakan, kapal AHTS tersebut telah dijadwalkan on hire pada Agustus 2024 di wilayah perairan Lamongan Shore Base.

“Kapal AHTS akan mendukung pekerjaan lepas pantai pada FSO Operating area di wilayah Tuban-Jawa Timur khususnya FSO Gagak Rimang, Terminal Khusus Banyu Urip Marine Terminal,” kata Dave Ritandhaka dalam keterangan resminya, Senin (5/8/2024). Dia mengatakan, kontrak tersebut didapat usai memenangkan tender pada EMCL dengan proses tender sejak bulan Maret 2024 yang diikuti oleh marine contractor lainnya.

“Kami bersyukur ELPI mendapatkan kepercayaan ini,” tambah Dave. Marketing Comercial ELPI Zulficar Rachim menambahkan, sesuai dengan timeline tender yang ditentukan, Bid submission dan Vessel Inspection Tender Process dilakukan ELPI di pertengahan bulan April dilanjutkan dengan Awarding pada Mei 2024 dan Proses OVID di pertengahan Juni 2024. 

“Awal bulan Agustus Kapal AHTS dalam proses on hire di wilayah Lamongan Shore Base dengan pekerjaan lifting, towing, hose handling & mooring, Field Maintenance Support, Cargo Transport Service serta service lainnya yang menunjang kegiatan offshore project EMCL tersebut,” tambah dia. Corporate Secretary ELPI Wawan Heri Purnomo menyebut, sepanjang 2024, kontrak baru maupun perpanjangan kontrak diharapkan dapat memberikan kontribusi pertumbuhan pendapatan tahun 2024.

Pada semester I 2024, pendapatan ELPI tercatat Rp 585,2 miliar atau tumbuh 37,6 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 425,1 miliar. Demikian juga dengan laba bersih yang tumbuh 74,8 persen dari Rp 54,4 miliar pada semester I-2023, menjadi Rp 95,3 miliar pada semester I-2024. “Dengan kinerja keuangan positif yang memicu fundamental ELPI semakin menguat telah mampu meningkatkan kepercayaan investor,” ungkap Wawan.

Direktur Utama Samudera Indonesia Bani Maulana Mulia sempat menyampaikan, SMDR optimistis target tahun ini akan dapat dilampaui seiring dengan proyeksi freight rate yang positif. Yang jelas, permintaan pasar baik. Apalagi, kalau ada kemacetan tentu akan ada antrean kargo yang perlu kami layani, sehingga okupansi kapal tidak akan ada keluhan dan kapal akan terisi dengan baik. Bahkan, kemungkinan akan diperlukan kapal tambahan,” jelas Bani seperti ditulis Investor.

Di sisi lain, kinerja keuangan Samudera Indonesia (SMDR) sepanjang semester I-2024 memang masih melemah dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Perseroan membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk US$ 22,5 juta (sekitar Rp 368,95 miliar) sepanjang semester I-2024. 

Angka laba bersih itu turun 56,5% dari US$ 51,74 juta pada periode yang sama tahun 2023 lalu. Tapi untuk kuartal II-2024 saja SMDR membukukan laba bersih sekitar Rp 208 miliar. Meningkat dari Rp 161 miliar pada kuartal I-2024. AJ

  • By admin
  • 12 Sep 2024
  • 219
  • INSA