Melirik Strategi Perusahaan Pelayaran dalam Mendorong Kinerja tahun 2025
Melirik Strategi Perusahaan Pelayaran dalam Mendorong Kinerja tahun 2025
Semester I tahun 2025 akan segera berakhir, Sejumlah langkah dan strategi perusahaan pelayaran dalam mendorong kinerja tahun 2025 patut dicermati.
Emiten jasa pengangkutan laut dan logistik, PT Bintang Samudera Mandiri Lines Tbk. (BSML) melakukan diversifikasi bisnis pengembangan supply chain untuk mendorong pertumbuhan pada 2025. Direktur Utama BSML David Desanan Anan Winowod mengatakan perseroan akan melakukan diversifikasi bisnis pada 2025. Saat ini salah satu strateginya adalah pengembang-an supply chain.
BSML saat ini sedang mengembangkan bisnis bidang usaha keagenan kapal atau pengurusan dokumen kapal, kru management system, dan jasa layanan kapal tunda di pelabuhan. Untuk pengurusan dokumen kapal saat ini akan fokus kepada rute layanan atas armada, baik armada milik sendiri atau armada sewa yang sedang beroperasi. “Pada 2025, kami harapkan kedua unit usaha tersebut dapat berkontribusi positif untuk tambahan pendapatan perseroan di luar unit usaha utama,” papar David, Senin (19/5/2025) seperti ditulis Bisnis.
Untuk menjaga kualitas armada, BSML memiliki rencana jangka panjang untuk melakukan revitalisasi atas aset yang beroperasi secara bertahap. Strategi tersebut akan diterapkan oleh perusahaan dengan mempertimbangkan kondisi internal dan stakeholder perseroan. “Dalam jangka panjang tentu revitalisasi penambahan armada menjadi fokus utama perseroan untuk menambah produktivitas perusahaan,” tutup David.
David menjelaskan BSML dapat memanfaatkan peluang atas peningkatan berbagai sumber daya alam yang menjadi bahan baku industri seperti nikel dan batu bara guna mendukung aktivitas industri yang berpotensi meningkat.
Di tengah fluktuasi harga batu bara dan nikel, industri transportasi sebagai industri penyokong kegiatan industri utama komoditas tambang tentunya terpengaruh kondisi tersebut. Untuk tetap menjaga profitabilitas walaupun terjadi volatilitas atas harga, salah satu caranya ialah menjaga produktivitas operasi.
“BSML harus bisa meminimalkan risiko operasi dan tetap mengoptimalkan utilisasi kapal. Utilisasi yang optimal akan menjaga nilai pendapatan perseroan, baik secara jangka pendek maupun jangka panjang,” ungkapnya.
Perseroan juga menjaga kontinuitas kontrak-kontrak yang dimiliki, baik kontrak jangka menengah dan jangka panjang. Karena di dalam kontrak tersebut BSML dapat menjaga stabilitas harga angkutan kepada pelanggan. BSML juga menjaga efisiensi operasi, menyesuaikan lagi beban-beban dengan tarif pendapatan yang, sehingga akan tetap menjaga rasio profitabilitas keuangan perseroan.
Sementara itu, PT Humpuss Maritim Internasional Tbk. (HUMI) berencana ekspansi lini usaha baru hingga menambah armada kapal sebagai strategi pertumbuhan kinerja pada 2025. Direktur Utama HUMI, Tirta Hidayat menyampaikan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) HUMI pada Selasa (20/5/2025) menyetujui untuk perubahan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan berupa penambahan kegiatan usaha baru sesuai KBLI 52225, yaitu Aktivitas Pengelolaan Kapal.
HUMI akan menjalankan lini usaha aktivitas pengelolaan kapal dengan standar pemeliharaan internasional melalui PT Energi Maritim Internasional (EMI). "Dengan penambahan bidang usaha KBLI 52225 tersebut, HUMI akan memperkuat kegiatan usaha dalam mengelola kapal milik grup perseroan dan kapal milik perusahaan lainnya," ujarnya.
Dengan penambahan kegiatan usaha baru, terdapat peningkatan pendapatan yang akan diperoleh dari kegiatan usaha pengelolaan kapal yaitu sebesar Rp5,33 miliar pada semester II/2025.
Berikutnya pada tahun 2026—2029, tambahan pendapatan mencapai Rp10,67 miliar setiap tahunnya. Tirta Hidayat menyampaikan pada tahun-tahun operasional berikutnya, setelah memiliki pengalaman dan portofolio dalam mengelola kapal, EMI akan menawarkan jasa pengelolaan kapalnya kepada pihak ketiga.
Terkait prospek 2025, dia menyampaikan bisnis distribusi dan infrastruktur energi masih memiliki potensi yang sangat besar untuk terus berkembang sejalan dengan tuntutan global menuju net zero emission.
HUMI memiliki prospek bisnis yang sangat baik ke depan karena terdapat sejumlah peluang yang dapat dioptimalkan seiring dengan target pemerintah untuk meningkatkan produksi LNG hingga dua kali lipat pada 2030. Selain itu, terdapat peluang bisnis baru dari rantai bisnis eksisting yang akan semakin memperkokoh posisi persaingan bisnis perseroan dalam lingkup industri kemaritiman maupun dengan industri lainnya.
“Pada 2025, HUMI juga berupaya untuk mengoptimalkan seluruh segmen pasar, seperti angkutan LNG, angkutan Oil & Chemical Tanker, FSO, harbour tug, pengawakan awak kapal, hingga pelatihan awak kapal,” ujar Tirta.
Sejalan dengan strategi pengembangan usaha tersebut, HUMI juga akan terus meningkatkan penerapan aspek keberlanjutan dan ESG pada semua lini usaha. Roadmap dan strategi penerapan ESG bertujuan untuk mewujudkan ambisi HUMI menjadi ESG Leader di industri pelayaran pada 2029.
Tirta Hidayat menyampaikan perusahaan berencana untuk terus berinvestasi dalam pengembangan armada, memperluas jaringan global, serta mengadopsi inovasi teknologi guna meningkatkan efisiensi dan daya saing di pasar. “Sepanjang 2025, HUMI menargetkan untuk melakukan akuisisi terhadap 10 kapal dan pengembangan LNG logistic support. Kami telah menyiapkan dana anggaran sebesar US$39,57 juta," ujarnya.
Perincian rencana 10 kapal baru ke dalam armada HUMI terdiri dari 4 Oil & Chemical Tanker, 5 Tugboat, 1 Platform Supply Vessel (PSV) serta LNG logistic support. Perseroan tetap akan konsisten agresif untuk anggaran pembelian Oil & Chemical Tanker untuk menangkap peluang atas terbatasnya ketersediaan kapal pengangkut jenis ini.
Hingga kuartal I/2025, HUMI telah merealisasikan penambahan 2 kapal, yang terdiri dari 1 unit kapal Oil & Chemical, MT Mac Singapore dan 1 unit kapal Oil Tanker, MT Marlin 88, yang memiliki kapasitas tanki 50,322.80 cu meters dengan bobot mati (DWT) sebesar 34.995.
Dengan spesifikasi tersebut, MT Marlin 88 dioptimalkan sebagai angkutan oil product kategori clean product, mencakup berbagai jenis kargo seperti Pertalite, Pertadex, Dexlite, Pertamax, Pertamax Turbo, Kerosene (Kero), Solar, Biosolar, Intermedia, HOMC, Naphtha, Light Naphtha, dan Fame.
Per Desember 2024, HUMI telah mengoperasikan 47 kapal milik yang beroperasi secara komersial, dengan perincian FSRU 1 unit, LNG 2 unit, minyak 5 unit, kimia 11 unit, tug assist 20 unit, kapal tug & barge 8 unit, serta 16 kapal back-to-back yang mengangkut minyak dan bahan kimia.
Jual Aset
Guna menekan efisiensi, PT Logindo Samudramakmur Tbk (LEAD) mengumumkan telah menjual satu unit kapal bernama “Logindo Destiny Eks Jaya Agility” kepada Synergy Marine (M) SDN BHD pada 23 Mei 2025 dalam siaran persnya beberapa waktu lalu.
Disebutkan, nilai transaksi tersebut mencapai US$6,15 juta. Adapun transaksi penjualan kapal tersebut berpotensi meningkatkan kas perseroan. Dana hasil penjualan satu unit kapal tersebut akan digunakan untuk pembayaran sebagian pinjaman perseroan.
Perseroan mengungkapkan, transaksi ini bukan merupakan transaksi material sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 17/POJK.04/2020 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha. Juga bukanlah transaksi afiliasi. Per Maret 2025, LEAD membukukan pendapatan US$9,74 juta, turun 15,39% dari US$11,52 juta per Maret 2024.
Meski pendapatan turun, emiten beraset US$131,16 juta per Maret 2025 melaba US$145,12 ribu pada Januari-Maret 2025, melonjak 190,37% dibanding US$49,97 ribu pada periode sama 2024.
LEAD atau Logindo, didirikan pada tahun 1995. Mulai beroperasi pada tahun 1997 dalam menyediakan layanan maritim untuk mendukung industri minyak dan gas. Pada tahun 2011, perusahaan mulai menjalin kerja sama dengan Pacific Radiance Pte Ltd sebagai mitra strategisnya.
Perusahaan menyediakan beragam jenis kapal pendukung lepas pantai, seperti kapal tunda, tongkang, kapal pemasok, kapal kru, tank kapal pendarat, dan tongkang kerja akomodasi, ke perusahaan minyak dan gas besar, seperti Pertamina, Total, Nook, Chevron, M3nergy, Petronas, dan banyak lagi. AJ
- By admin
- 12 Jun 2025
- 67
- INSA