Kinerja Perusahaan Pelayaran Nasional Tahun 2024 Tetap Positif
Kinerja Perusahaan Pelayaran Nasional Tahun 2024 Tetap Positif
Kinerja perusahaan pelayaran sepanjang 2024 mulai kelihatan. Sejumlah perusahaan pelayaran terbuka telah merilis laporan kinerja perusahaan sepanjang 2024. Dari laporan tersebut terlihat jika kinerja perusahaan pelayaran di Indonesia cukup positif.
Emiten pelayaran peti kemas PT Temas Tbk. (TMAS) mencatatkan penurunan laba bersih sepanjang 2024 kendati berhasil membukukan kenaikan pendapatan dibandingkan dengan tahun 2023. Berdasarkan laporan keuangan perseroan per 31 Desember 2024, emiten bersandi saham TMAS tersebut mencetak laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk senilai Rp673,36 miliar, turun 13,96% secara year on year (YoY) dibandingkan raihan laba Rp782,61 miliar pada periode yang sama 2023.
Penyusutan laba tersebut terjadi di tengah naiknya pendapatan jasa neto perseroan sebesar 0,9% menjadi Rp4,34 triliun dari tahun sebelumnya senilai Rp4,30 triliun. Secara rinci, pendapatan TMAS mayoritas diperoleh dari jasa pelayaran dengan pihak ketiga mencapai Rp4,23 triliun atau naik 2,46% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp4,13 triliun. Adapun, jasa bongkar muat terpantau turun 27,55% menjadi Rp103,29 miliar dari sebelumnya Rp142,56 miliar.
Sementara itu, pendapatan dari pelayaran dengan pihak berelasi tercatat sebesar Rp5,34 miliar, turun dari tahun sebelumnya sebesar Rp17,18 miliar. Kemudian, dari jasa bongkar muat pihak berelasi juga turun 94,62% menjadi Rp670 juta. Seiring naiknya pendapatan, beban jasa TMAS juga tercatat mengalami peningkatan sebesar 7,91% menjadi Rp3,44 triliun dari sebelumnya Rp3,19 triliun pada akhir 2023.
Alhasil, laba kotor TMAS sepanjang 2024 mengalami penyusutan sebesar 19,19% menjadi Rp900,18 miliar dari sebelumnya di akhir 2023 sebesar Rp1,11 triliun. Setelah dikurangi berbagai macam beban, TMAS mencatat laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik induk sebesar Rp673,36 miliar, turun dari raihan 2023 sebesar Rp782,61 miliar. Hingga akhir Desember 2024, TMAS mencatatkan jumlah aset senilai Rp4,40 triliun. Jumlah tersebut naik 8,38% dari Rp4,06 triliun pada akhir Desember 2023.
Sementara itu, emiten perkapalan PT Hasnur Internasional Shipping Tbk. (HAIS) mencatatkan penurunan laba bersih menjadi Rp120,96 miliar sepanjang 2024, kendati berhasil membukukan kenaikan pendapatan. Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan, HAIS mencatatkan pendapatan sebesar Rp1,01 triliun per Desember 2024, raihan tersebut meningkat 8,09% dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp941,90 miliar.
Secara rinci, pendapatan HAIS ditopang oleh pendapatan dari pihak berelasi dengan jasa pengangkutan sebesar Rp643,23 miliar dan jasa bantuan pemuatan dan pembongkaran sebesar Rp25 miliar. Sementara itu, perdagangan terhadap pihak ketiga dengan jasa pengangkutan tercatat sebesar Rp324,66 miliar, jasa bantuan bongkar muat sebesar Ro2,05 miliar dan charter sebesar Rp16,34 miliar.
Pihak berelasi yang dimaksud dengan porsi melebihi 10% dari pendapatan total adalah PT Bhumi Rantau Energi dan PT Energi Batubara Lestari. Sejalan dengan kenaikan pendapatan, beban pokok pendapatan HAIS tercatat sebesar Rp775,57 miliar sepanjang 2024. Beban tersebut naik 13,54% dibandingkan dengan akhir 2023 yang tercatat sebesar Rp683,10 miliar.
Alhasil, laba kotor HAIS sepanjang tahun 2024 tercatat turun 6,28% menjadi Rp242,53 miliar, dibandingkan dengan laba kotor 2022 sebesar Rp258,79 miliar. Setelah dikurangi berbagai macam beban yang dapat diefisiensikan, laba bersih HAIS yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp120,96 miliar atau turun 23,15% dari posisi tahun sebelumnya sebesar Rp157,40 miliar.
Emiten pelayaran, PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk (ELPI) mencatatkan total pendapatan mencapai Rp 893,83 miliar hingga akhir kuartal III-2024. Pendapatan ini berasal dari segmen offshore sebesar Rp 526,89 miliar dan non-offshore sebesar Rp 366,93 miliar. Perseroan optimistis dapat melampaui target pendapatan Rp 1 triliun pada kuartal IV-2024 seiring dengan tren pertumbuhan yang kuat.
Direktur Utama ELPI, Eka Taniputra, mengungkapkan bahwa pertumbuhan pendapatan perseroan mencapai 53% secara kuartalan, dari Rp 582,28 miliar pada kuartal II-2024 menjadi Rp 893,83 miliar di kuartal III-2024.
“Kami yakin pencapaian ini akan berlanjut di kuartal IV-2024 dengan estimasi pendapatan melampaui Rp 1 triliun. Optimisme ini didukung oleh prospek cerah di segmen offshore sejalan dengan peningkatan produksi minyak nasional,” jelas Eka dalam keterangan tertulis, Selasa (4/2/2025). Eka menambahkan bahwa keputusan Kementerian ESDM untuk mengoptimalkan produksi minyak nasional dan target lifting SKK Migas sebesar 1,61 juta barel setara minyak per hari (BOEPD) pada 2025 akan mendorong permintaan kapal offshore support vessel (OSV).
"Untuk mengantisipasi kebutuhan tersebut, ELPI berencana menambah armada, termasuk lima kapal tug and barge, beberapa crewboat, dan platform supply vessel," tambahnya. Corporate Secretary ELPI, Wawan Heri Purnomo, mengungkapkan bahwa perseroan telah menyiapkan roadmap bisnis 2025–2030 dengan visi menjadi perusahaan berkelas dunia.
- By admin
- 11 Mar 2025
- 104
- INSA