• +62 21 351 4348
  • sekretariat@dppinsa.com

Kemenhub Dorong Pelaut RI Tingkatkan Kemampuan

Kemenhub Dorong Pelaut RI Tingkatkan Kemampuan

JAKARTA—Kementerian  Perhubungan (Kemenhub) melalui Balai Besar Pendidikan Penyegaran dan Peningkatan Ilmu Pelayaran Jakarta mendorong pelaut Indonesia meningkatkan kemampuan dan keterampilan di era digitalisasi industri 4.0 menuju era 5.0.

"Peningkatan kemampuan dan keterampilan pelaut sangat penting, sebab Indonesia mempunyai peran dalam menentukan arah kebijakan serta penyusunan aturan maritim internasional," kata Direktur Balai Besar Pendidikan Penyegaran dan Peningkatan Ilmu Pelayaran (BP3IP) Jakarta Ahmad dalam keterangan di Jakarta, Senin.

Hal ini diungkapkannya saat memberikan sambutan pada upacara Bon Voyage ke-58 lulusan program Diklat Pelaut Tingkat I bidang keahlian Nautika dan Teknika, di Jakarta.

Dikatakan, Indonesia sebagai anggota dewan Organisasi Maritim Internasional/IMO Kategori C, yang merupakan perwakilan dari negara yang mempunyai kepentingan khusus dalam transportasi laut dan maritim, serta mewakili semua wilayah geografis utama dunia. 

Kepala Bidang Penyelenggara BP3IP Jakarta P Marcello Lopulalan mengatakan Bon Voyage kali ini berbeda dengan yang sebelumnya, dalam kondisi pandemi COVID-19 ini pelantikan dilakukan secara hibrid.

Untuk Bon Voyage Ke-58 program Diklat Pelaut Tingkat I kali ini di BP3IP Jakarta meluluskan 49 Perwira Transportasi Laut yang terbagi menjadi bidang keahlian Nautika sebanyak 32 orang dan Teknika 17 orang.

Sebelumnya, BP3IP Jakarta juga melakukan pelantikan Perwira Transportasi ke 45 Lulusan Program Diklat Pelaut Tingkat II, III, dan IV Bidang Keahlian Nautika dan Teknika Periode II Gelombang 1, 2, 3 dan Periode III Gelombang 1 Tahun 2021 dengan jumlah 232 orang dan waktu pendidikan antara 4 hingga 6 bulan. 

Pada program diklat pelaut yang terdiri dari Diklat Pelaut Tingkat II Bidang Keahlian Nautika periode II gelombang 1, 2, dan 3 berjumlah 61 orang. Lalu Diklat Pelaut Tingkat II Bidang Keahlian Teknika Periode II gelombang 1, 2 dan 3 berjumlah 46 orang. Kemudian Diklat Pelaut Tingkat III Bidang Keahlian Nautika Periode II Gelombang 1, 2 dan 3 berjumlah 51 orang.

Selain itu Diklat Pelaut Tingkat III Bidang keahlian Teknika Periode II Gelombang 1, 2 dan 3 berjumlah 50 orang. Dilanjutkan oleh Diklat Pelaut Tingkat IV Bidang Keahlian Nautika Periode III Gelombang 1 berjumlah 12 orang dan Diklat Pelaut Tingkat IV Bidang Keahlian Teknika Periode III Gelombang 1 berjumlah 12 Orang.

"Serangkaian proses pendidikan dan uji kompetensi telah dijalani oleh para Perwira Transportasi Laut sebelum berhasil menjadi wisudawan, mulai dari pembelajaran teori secara online sekitar 1 bulan, selanjutnya melakukan praktek dengan simulator yang dilakukan secara offline di kampus dan di akhir dengan ujian," katanya. 

Sementara itu, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Tanjung Emas Semarang telah meluncurkan program Buku Pelaut Goes To Campus.

Program ini bertujuan untuk mengakomodir dan mengurai kepadatan dalam proses pelaksanaan pembuatan Buku Pelaut dengan cara jemput bola datang langsung ke sekolah-sekolah pelayaran sehingga proses pelayanan dokumen kepelautan menjadi lebih mudah, cepat dan mengurangi antrian.

Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Perhubungan Laut Arif Toha dalam acara Diskusi Bersama Media dengan tema Buku Pelaut Goes To Campus, di Semarang – Jawa Tengah, Jumat (28/1) mengatakan Buku Pelaut ini akan menjadi dokumen resmi dan identitas  pelaut yang akan bekerja di atas kapal. 

"Direktorat Jenderal Perhubungan Laut sangat mendukung program Buku Pelaut Goes to Campus ini, karena program tersebut merupakan inovasi di bidang pelayanan publik yang diinisiasi oleh Agen Perubahan Kementerian Perhubungan yang berasal dari KSOP Kelas I Tanjung Emas yaitu Taufik Abadi," ujar Arif.

Ke depan, Arif berharap program serupa dapat dilaksanakan di UPT Direktorat Jenderal Perhubungan Laut di seluruh Indonesia guna meningkatkan kenyamanan, kecepatan layanan dan mengurangi biaya kepada pengguna jasa pelayanan.

“Pelaut adalah pekerja kunci yang memiliki peran penting sebagai tulang punggung perekonomian sebuah negara. Untuk itu, Ditjen Perhubungan Laut akan terus mendukung dan memfasilitasi pelayanan bagi pelaut Indonesia," jelasnya. (antaranews/dephub/Adj)

  • By admin
  • 14 Mar 2022
  • 727
  • INSA