• +62 21 351 4348
  • sekretariat@dppinsa.com

Kapal Petikemas Terbesar Sandar di Priok, Menhub Terus Dorong Upaya Efisiensi Biaya Logistik

Kapal Petikemas Terbesar Sandar di Priok, Menhub Terus Dorong Upaya Efisiensi Biaya Logistik

JAKARTA-Kapal Alexander Von Humboldt berukuran 16.000 TEU, yang merupakan kapal petikemas terbesar, bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok. Sandarnya kapal besar tersebut menjadi tanda bahwa pelabuhan Indonesia diminati oleh para operator pelayaran untuk melayani perdagangan internasional.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi terus mendorong para pemangku kepentingan di sektor pelayaran untuk terus melakukan upaya-upaya efisiensi biaya logistik di Indonesia.

“Dengan hadirnya kapal besar yang melakukan direct call atau pelayaran langsung, tanpa singgah ke pelabuhan lain dari pelabuhan Indonesia ke pelabuhan tujuan, maka biaya logistik kita semakin murah, sehingga daya saing Indonesia juga akan semakin meningkat,” ujar Menhub saat melakukan tinjauan ke Pelabuhan Tanjung Priok, Senin (31/10).

Menhub meminta kepada para pemangku kepentingan seperti: Otoritas Pelabuhan, Syahbandar, Pelindo, dan stakeholder terkait lainnya dapat memberikan pelayanan dengan baik kepada kapal-kapal yang sandar di Pelabuhan Tanjung Priok.

“Kita tidak boleh cepat puas dengan ini. Kita harus terus melakukan upaya-upaya untuk menekan angka logistik dan itu tidak bisa dilakukan sendiri tetapi dengan kolaborasi,” tuturnya seperti ditulis www.dephub.go.id

Kapal vessel milik CMA CGM Columbus JAX (JAX) ini melayani rute langsung atau direct call Jakarta – Amerika Serikat, untuk memfasilitasi perdagangan ekspor antara Indonesia dengan Amerika Serikat. Kunjungan perdana kapal petikemas berkapasitas 16.000 TEU ini adalah yang pertama dari tiga seri 16.000 TEU CMA CGM yang juga akan bersandar di JICT.

Layanan JAX Services juga menawarkan konektivitas tanpa batas ke Pantai Timur dan Pantai Barat AS dengan waktu transisi 34 hari dan meningkatkan waktu transit industri. Layanan JAX mengirimkan produk lokal dan produk manufaktur seperti kertas, karet, garmen dan barang elektronik dari Indonesia ke Amerika Utara setiap minggu. Turut hadir pada kunjungan tersebut Chief Executive Officer CMA CGM Asia Pacific Limited, Laurent Olmeta; Presiden Direktur CMA CGM Indonesia John Lim; Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono, dan sejumlah pejabat terkait.

Layanan Jax Service

Di hari dan tempat yang sama,  layanan JAX Services yang ditandai dengan kedatangan perdana CMA CGM Alexander Van Humboldt di Dermaga Jakarta International Container Terminal (JICT) resmi diluncurkan. 

"Pencapaian ini menunjukkan komitmen CMA CGM Group untuk meningkatkan konektivitas dan memberikan keunggulan layanan dengan Pelindo Group seiring Indonesia semakin memperkuat posisinya sebagai pelabuhan maritim internasional yang penting di dunia," ujar Dirjen Arif.

Kunjungan perdana kapal petikemas berkapasitas 16.000 TEU ini adalah yang pertama dari tiga seri kapal 16.000 TEU milik CMA CGM yang nantinya juga akan bersandar di JICT. CMA CGM Alexander Von Humboldt memiliki rute pelayanan langsung atau direct call CMA CGM Java Sea Express (JAX) yang menghubungkan Jakarta dan Amerika Serikat.

Dengan adanya pelayanan langsung ke Amerika Serikat, akan meningkat-kan efisiensi logistik dari segi harga dan waktu. Saya harap kargo-kargo yang ada di sekitar Pulau Jawa bisa ke Pelabuhan Tanjung Priok  

Layanan JAX Services atau Java South East Asia Express Services/Java Sea Express Services ini menghubungkan langsung Jakarta dan Amerika Serikat. Perkembangan ini untuk memfasilitasi pertumbuhan volume perdagangan antara Indonesia dengan pasar ekspor terbesar kedua untuk mengantisipasi pertumbuhan ekspor dua digit pada akhir tahun 2022 ini.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Arif Toha mengatakan layanan ini diutamakan untuk memfasilitasi pertumbuhan volume perdagangan antara Indonesia dengan pasar ekspor terbesar keduanya tersebut, serta mengantisipasi pertumbuhan ekspor sebanyak dua digit pada akhir tahun 2022.

dahulu baru ke negara tujuan daripada ke Singapura," ujarnya.

Dengan begitu, biaya logistik akan semakin kompetitif sehingga Pelabuhan Tanjung Priok dapat menjadi transhipment di Asia Tenggara. Hal ini menjadi peluang besar bagi ekspor Indonesia untuk mengirmkan barang dengan waktu yang singkat (23 Hari) dan meminimalkan penanganan transhipment di berbagai pelabuhan.

Sebagai informasi, layanan JAX Services juga menawarkan konektivitas tanpa batas ke Pantai Timur dan Pantai Barat AS dengan waktu transisi 34 hari dan

meningkatkan waktu transit industri. Layanan JAX mengirimkan produk lokal dan produk manufaktur seperti kertas, karet, garmen dan barang elektronik dari Indonesia ke Amerika Utara setiap minggu. (beritatrans/hubla.dephub)

  • By admin
  • 14 Nov 2022
  • 903
  • INSA