• +62 21 351 4348
  • sekretariat@dppinsa.com

Jelang Tutup Tahun 2024, Emiten Pelayaran Masih Terus Ekspansi

Jelang Tutup Tahun 2024, Emiten Pelayaran Masih Terus Ekspansi

Jelang tutup tahun, ekspansi sektor pelayaran belum akan berhenti. Sejumlah  emiten pelayaran diketahui masih mendapatkan kontrak baru maupun bergerak melakukan pengadaan kapal Emiten pelayaran,  PT Pelayaran Tamarin Samudra Tbk (TAMU) meraih kontrak sewa kapal senilai Rp194 miliar hingga 2029. Dalam perjanjian Rental of Accommodation Work Barge With Pedestal Crane-Sub Paket B ini, Perseroan menyewakan kapal AWB Petroleum Winners kepada PT Pertamina Hulu Energi OSES pada 26 November 2024.

Media idx channel menulis, Direktur TAMU Edi Purwanto menjelaskan, perolehan kontrak tersebut akan memberikan penambahan pendapatan Perseroan. "Tidak ada hubungan afiliasi antara Perseroan dan PT Pertamina Pertamina Hulu Energi OSES," tulis Edi dalam keterbukaan informasi BEI, Selasa (26/11/2024).

TAMU berhasil membalikkan rugi jadi laba hingga kuartal III-2024 dengan mengantongi cuan Rp101,2 miliar. Capaian itu naik 1290.6 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya dengan kerugian sebesar Rp8,5 miliar. Dengan demikian, laba bersih per saham setara dengan Rp2,70 per saham.

Sementara itu, Emiten pelayaran milik Tommy Soeharto PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI), melalui salah satu unit usahanya PT Hutama Trans Kontinental (Matrako) mengakuisisi satu unit kapal oil tanker. Langkah tersebut dilakukan sebagai bagian dari langkah strategis untuk memperluas kapasitas dan mendukung pengembangan usaha di industri energi.

Direktur Utama HUMI, Tirta Hidayat menjelaskan, pembelian kapal diharapkan dapat memperkuat posisi HUMI dalam industri pelayaran dan logistik, khususnya untuk memenuhi permintaan transportasi minyak yang semakin berkembang. Kapal oil tanker yang bernama MT Anargya I dengan 7.063.5mt dead weight menjadi solusi transportasi minyak bagi pelanggan yang bergerak di sektor energi.

"Akuisisi kapal oil tanker ini merupakan bagian dari rencana penambahan aset pada tahun 2024 untuk memperkuat layanan di sektor transportasi energi. Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan efisiensi operasional agar dapat melayani kebutuhan pelanggan dengan lebih baik, serta mendukung pertumbuhan industri energi di Indonesia," dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (15/11) seperti ditulis katadata.

Tirta menjelaskan, HUMI juga berencana untuk meningkatkan kapasitas pengangkutan minyak dan produk energi lainnya, sekaligus memperluas jangkauan operasionalnya. "MT Anargya I memiliki cargo tank epoxy coating dengan 3 pompa yang memungkinkan kapal dilakukan pemuatan 3 jenis kargo, selain itu dilengkapi dengan heating coil sehingga berpeluang untuk dapat mengangkut produk palm oil seperti CPO, Olein, Palm Stearin," tambah Tirta.

Saat ini kapal MT Anargya I telah berkontrak dengan PT Pertamina International Shipping, sehingga kapal langsung terutilisasi penuh secara komersial. Langkah ini memperkuat HUMI dalam mendukung pengembangan usaha melalui program peremajaan kapal dan investasi yang berfokus pada pemenuhan standar keberlanjutan dan keselamatan dalam operasionalnya.

Adapun PT Humpuss Maritim Internasional (HUMI) merupakan anak perusahaan dari PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk. (HITS) yang bergerak di bidang jasa kepelabuhanan dan maritim. Pemilik Grup Humpuss adalah Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto, anak dari Presiden Republik Indonesia ke-2 Soeharto.

Dalam perkembang lainnya, emiten pelayaran PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) melalui anak usahanya PT Sentra Makmur Lines (SML) akan menambah 11 unit tug boat baru dengan nilai transaksi mencapai 21,45 juta dolar Singapura. Media asuransinews menulis, Direktur Transcoal Pacific Bintang Septo Drestanto menjelaskan pada tanggal 20 November 2024, SML telah menandatangani perjanjian pembangunan 11 unit tug boat baru dengan nilai estimasi harga 21,45 juta dolar Singapura.

“Sumber pendanaan pembelian adalah 80% berasal dari salah satu bank dan sisanya berasal dari keuangan internal SML,” jelasnya dalam keterbukaan informasi publik dikutip, Senin, 25 November 2024. Dia menerangkan bahwa pihak pembangun tug boat adalah salah satu perusahaan pembuatan kapal yang didirikan berdasarkan hukum Republik Negara Malaysia.

“Berdampak positif terhadap kegiatan operasional perseroan karena perseroan melalui anak usaha mendapatkan armada baru untuk mendukung pengangkutan kargo milik pelanggan perseroan,” jelasnya. AJ

 

 

  • By admin
  • 12 Dec 2024
  • 61
  • INSA