Jelang Terbentuknya Kabinet Baru, Pemilik Kapal Masih Ekspansi Bisnis
Jelang Terbentuknya Kabinet Baru, Pemilik Kapal Masih Ekspansi Bisnis
Beragam aksi korporasi dilakukan oleh sejumlah perusahaan pelayaran nasional menyongsong berakhirnya tahun 2024 dan menjelang pelantikan Presiden terpilih periode tahun 2024-2029 dan terbentuknya kabinet baru hasil pemilu 2024.
Hal ini menunjukkan jika kinerja sektor pelayaran tetap menarik pada 2024 ini meskipun pembangunan ekonomi pasca Pandemi Covid-19 terus berlangsung. Pelayaran berharap, setelah kabinet baru terbentuk, kinerja sektor angkutan laut akan lebih meningkat jika dibandingkan dengan tahun lalu.
Sejumlah aksi korporasi pelayaran nasional patut di cermati. Emiten pelayaran PT Trans Power Marine Tbk. (TPMA) membentuk perusahaan patungan atau joint venture untuk membeli sebanyak 20 set kapal tunda dan kapal tongkang, serta 2 unit kapal floating crane.
Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan Bursa Efek Indonesia (BEI), Direktur TPMA Rudy Sutiono menyampaikan pada tanggal 6 September 2024 membentuk JV bersama dengan PT Samudra Investama Maju (SIM), dengan nama PT Trans Ocean Permata.
“Komposisi kepemilikan saham pada perusahaan tersebut adalah TPMA sebanyak 51% modal disetor, sedangkan SIM sebanyak 49% dari modal disetor,” tulis Rudy, Senin (9/9/2024) seperti ditulis Bisnis. Rudy juga menjelaskan TPMA dan SIM bukan merupakan pihak yang memiliki hubungan afiliasi. Penyetoran modal awal dilakukan TPMA dan SIM senilai Rp20 miliar.
JV Trans Ocean Permata ini berencana untuk membeli 20 set kapal tunda dan kapal tongkang, serta 2 unit kapal floating crane. Pembelian ini akan direalisasikan dalam kurun waktu 2 hingga 3 tahun dengan total capex senilai kurang lebih US$90 juta.
“Pembiayaan pembelian kapal berasal dari 20% dana internal JV dan 80% dari pinjaman bank atau lembaga keuangan,” tuturnya. Sementara itu, emiten pelayaran yang bergerak di bidang jasa transportasi dan logistik sungai dan laut, PT Hasnur International Shipping Tbk. (HAIS) menyatakan telah menyerap capex sebesar 35% dari total anggaran sekitar Rp250 miliar hingga Rp300 miliar pada semester I 2024.
Direktur Keuangan HAIS Rickie menuturkan realisasi capex ini mayoritas digunakan untuk pengadaan armada kapal. Tahun ini, HAIS menargetkan untuk menambah tiga set armada kapal tunda (tugboat) dan tongkang (barge). "Capex perseroan terkait pengadaan armada kapal tahun ini sekitar Rp250 miliar hingga Rp300 miliar, hingga semester I 2024 sudah 35% direalisasikan," ungkap Rickie seperti ditulis Kontan.
Rickie melanjutkan, dua set armada terbaru, yakni TB Hasnur 19 dan BG Hasnur 339 serta TB Hasnur 20 dan BG Hasnur 3310, masing-masing memiliki spesifikasi untuk mendukung operasional logistik yang optimal. Tugboat Hasnur 19 dan 20 dilengkapi dengan mesin berkekuatan 2.200 horsepower, sementara barge BG Hasnur 339 dan 3310 memiliki kapasitas angkut sebesar 10.500 MT.
Penambahan dua set armada baru ini menggenapi kepemilikkan armada HIS menjadi total 18 set tugboat dan barge dengan kapasitas angkut yang bervariasi, mulai 7.500 ton hingga 10.300 metrik ton serta 1 unit kapal pengangkut CPO (Crude Palm Oil).
Selain fokus pada pasar domestik, HAIS juga terus memperluas jaringan layanan ke pasar internasional. Perusahaan telah berhasil melakukan pengiriman komoditas internasional ke Go Dau Port, Vietnam. Di sisi lain, emiten pelayaran KLAS (PT Pelayaran Kurnia Lautan Semesta Tbk) berencana untuk membagikan saham bonus kepada pemegang saham. KLAS menyalurkan saham bonus sebesar 1,15 miliar senilai Rp 60,62 miliar.
Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dirilis pada Rabu (25/9), saham bonus itu akan dibagikan dengan rasio 10:7. Artinya, setiap pemegang 10 saham lama KLAS, akan mendapat 7 saham baru.
Manajemen KLAS menjelaskan, aksi korporasi ini dilakukan untuk melanjutkan rencana peningkatan volume jasa angkutan laut dan membangun infrastruktur yang berguna untuk menunjang kegiatan usaha. “Dan anak usaha guna memperkuat posisi keuangan dalam mendanai sejumlah kegiatan perusahaan di masa akan datang," ungkap Novi Susanti, Direktur KLAS dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (25/9) seperti ditulis Kontan.
Untuk bisa membagikan saham bonus itu, manajemen KLAS harus mendapatkan restu pemegang saham. Untuk itu, KLAS akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 31 Oktober 2024. Rencananya, jika tidak ada aral melintang, saham bonus akan didistribusikan pada 29 November 2024 bagi pemegang saham KLAS yang namanya tercatat dalam recording date tanggal 8 November 2024.
Sebagai informasi, perusahaan yang bergerak di bidang pengangkutan tersebut menargetkan laba bersih menembus angka Rp 55 miliar pada 2024. Target tersebut naik sekitar 116,8% dari realisasi laba tahun lalu yang hanya Rp 25,37 miliar. AJ
- By admin
- 09 Oct 2024
- 191
- INSA