• +62 21 351 4348
  • sekretariat@dppinsa.com

INSA INGIN KEBUTUHAN KAPAL BLOK MASELA DAPAT DIPENUHI OLEH PELAYARAN NASIONAL

INSA INGIN KEBUTUHAN KAPAL BLOK MASELA DAPAT DIPENUHI OLEH PELAYARAN NASIONAL

JAKARTA—Operator pelayaran nasional yang tergabung ke dalam INSA (Indonesian National Shipowners’ Association) siap memenuhi kebutuhan armada  kapal untuk pelaksanaan pekerjaan pengembangan dan operasional Blok Masela.

Hal itu ditegaskan Ketua Umum INSA Sugiman Layanto setelah Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyelenggarakan Sosialisasi Proyek LNG Abadi kepada Industri Nasional Penunjang Hulu Minyak dan Gas Bumi di Jakarta, Kamis (19/12).

Pada pertemuan tersebut, SKKMigas menyampaikan bahwa Pemerintah telah menetapkan tingkat kandungan lokal (TKDN) yang harus dicapai pada proyek Blok Masela tersebut sebesar 26,62%.

Sugiman menjelaskan kapal-kapal yang dibutuhkan di Blok Masela tersebut bisa dibangun pada industri galangan di dalam negeri sesuai dengan kemampuan industri galangan dan jika belum tersedia, dapat dibeli dari luar negeri.

“Kami belum tahu tipe dan jenis kapal yang dibutuhkan nanti. Tetapi, kami optimistis, berbagai jenis kapal yang dibutuhkan, akan kami upayakan dapat dipenuhi oleh perusahaan pelayaran nasional, terutama anggota INSA,” katanya.

Dia mengharapkan baik SKKMigas maupun Impex Corporation untuk memprioritaskan kapal-kapal yang disediakan oleh para pelaku usaha dalam negeri selama kapal tersebut sesuai dengan kebutuhan pekerjaan. “Harapan kami kapal nasional diprioritaskan penggunaannya,” ujarnya.

Saat ini, Impex Corporation sedang mempelajari kemungkinan pengadaan kapal FPSO (Floating Production Storage and Offloading)  oleh industri galangan kapal di dalam negeri. Impex masih menghitung kemampuan industri kapal dalam negeri dalam membangun kapal jenis FPSO itu.

Ajak Pengusaha

Sementara itu, SKK Migas bersama Inpex Corporation mengajak perusahaan nasional terutama pelaku usaha penunjang hulu migas untuk terlibat dalam pengembangan Blok Masela.  Ini lantaran SKK Migas ingin memaksimalkan penggunaan TKDN.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan pihaknya telah menetapkan TKDN Blok Masela mencapai 26,62 persen. Jika dihitung, nilainya mencapai sekitar US$ 5,27 miliar atau sekitar Rp 73 triliun.

Dia menjelaskan nilai TKDN itu dihitung berdasarkan nilai investasi seluruh pengerjaan proyek Blok Masela yang mencapai US$ 19,8 miliar. Adapun pengerjaan proyek tersebut termasuk land clearance hingga civil construction sehingga membutuhkan material yang sangat besar.

Dwi menjelaskan selain TKDN, proyek tersebut diharapkan dapat mendorong efek berganda di tingkat nasional maupun daerah. Terutama ketika memasuki fase konstruksi yang diproyeksi bakal dimulai pada dua hingga tiga tahun ke depan.

Presiden Direktur Indonesia INPEX Masela Ltd. Akihiro Watanabe mengatakan pihaknya pihaknya mendukung  TKDN, penggunaan vendor, penyerapan tenaga kerja Indonesia untuk pengembangan proyek LNG Abadi.  Proyek LNG Abadi ini sangat penting baik bagi kami maupun bagi Indonesia, sehingga langkah sinergi bersama ini kami dukung sepenuhnya,” ujar Akihiro. (*)

 

  • By admin
  • 23 Jan 2020
  • 1170
  • INSA