Harhubnas 2024 Perkuat Azas Cabotage dan Lahirkan Kebijkan Pro Pelayaran Nasional
Harhubnas 2024 Perkuat Azas Cabotage dan Lahirkan Kebijkan Pro Pelayaran Nasional
Hari Perhubungan Nasional tahun 2024 menjadi salah satu hari yang penting untuk diperingati guna merefleksikan kembali perkembangkan dan kemajuan sektor transportasi di Indonesia, tidak terkecuali sektor transportasi laut.
Sekretaris Umum Indonesian National Shipowners’ Association Wadiman mengatakan sektor transportasi laut Indonesia sudah mengalami perkembangan yang sangat signifikan, terutama sejak 2005 dimana azas cabotage diterapkan di Indonesia.
Pertumbuhan jumlah kapal nasional maupun perusahaan pelayaran sangat tinggi selama hampir 20 tahun ini sehingga saat ini kegiatan angkutan laut dalam negeri sudah sepenuhnya dikuasai oleh perusahaan angkutan laut Indonesia, kecuali sektor tertentu yang memang masih terbatas ketersediaan armadanya.
Tidak hanya itu, katanya, sektor angkutan laut juga sudah menggarap pengangkutan ekspor atas komoditas tertentu sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan No.82 tahun 2017 tentang Ketentuan Penggunaan Angkutan Laut dan Asuransi Nasional untuk Ekspor dan Impor Barang Tertentu yang telah diubah dengan Permendag No.48 tahun 2018 dan Permendag No.80 tahun 2019.
Dia berharap, perhatian pemerintah terhadap kemajuan sektor transportasi laut terus ditingkatkan. “Perkuat azas cabotage dan pangkas aturan-aturan dan kebijakan yang tidak berpihak kepada sektor angkutan laut nasional untuk berkembang, dan berdaya saing,” katanya.
Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mendorong seluruh insan transportasi untuk merefleksikan dan menjaga komitmen terhadap keberlanjutan capaian sektor transportasi. Demikian pesan Menhub saat Upacara Peringatan Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) 2024, di Benoa, Bali, Selasa (17/9).
“Saya mengajak seluruh pemangku kepentingan sektor transportasi untuk menilik kembali hal-hal yang telah kita raih 10 tahun ke belakang, berkomitmen menjaga keberlanjutan dari pencapaian tersebut, sekaligus membuat catatan peningkatan di masa-masa selanjutnya” ujar Menhub.
Menhub menambahkan sepuluh tahun terakhir telah menjadi periode transformasi yang luar biasa bagi sektor transportasi Indonesia. Pembangunan infrastruktur yang masif, digitalisasi layanan, dan peningkatan konektivitas telah memberikan dampak positif bagi masyarakat.
“Selama sepuluh tahun terakhir, sektor transportasi Indonesia telah mengalami pertumbuhan pesat dan berkelanjutan, berbagai infrastruktur modern seperti kereta cepat Jakarta-Bandung hingga digitalisasi layanan transportasi, telah berhasil meningkatkan konektivitas, efisiensi, dan kenyamanan masyarakat," tambahnya.
Selama satu dekade ini berbagai capaian Kementerian Perhubungan dalam membangun konektivitas dengan paradigma Indonesia sentris telah banyak diselesaikan. Adapun di antaranya yakni hadirnya infrastruktrur perkeretaapian pertama di Sulawesi, pembangunan 27 bandar udara baru, puluhan terminal tipe A dan ratusan pelabuhan yang telah dibangun di pulau terluar. Kemudian, penyediaan infrasruktur ini juga dibarengi dengan dukungan subsidi operasional, sehingga dapat memberikan layanan yang terjangkau dan berkeadilan.
Selain membangun infrastruktur yang merata, Kementerian Perrhubungan juga menghadirkan infrastruktur modern seperti Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Kereta tanpa masinis di Jabodebek, hingga hadirnya kereta otonom atau Autonomous Rapid Transit (ART) di Ibu Kota Nusantara. (Kemenhub)
- By admin
- 08 Oct 2024
- 116
- INSA