• +62 21 351 4348
  • sekretariat@dppinsa.com

Galangan Adiluhung Luncurkan Kapal Roro KMP Kirana VII

Galangan Adiluhung Luncurkan Kapal Roro KMP Kirana VII

BANGKALAN – Di tengah lesunya industri galangan kapal domestik akibat terpaan pandemi Covid-19, PT Adiluhung Saranasegara Indonesia di Desa Ujungpiring, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur mampu merampungkan produksi sekaligus meluncurkan  satu unit KMP Kirana VII (A.062.19.F) pesanan PT Dharma Lautan Utama, Senin (28/6/2021).

Peluncuran kapal jenis Roll on-Roll off (Ro-Ro) berkapasitas 561 penumpang dan 41 unit kendaraan (21 unit truk dan 20 unit mobil sedan) itu seakan menjawab keraguan dalam upaya meningkatkan industri kemaritiman dalam negeri.

KMP Kirana VII merupakan angkutan logistik dan transportasi antardaerah atau antarkepulauan di Indonesia pertama yang diproduksi PT Adiluhung Saranasegara Indonesia. Kapal tersebut menjadi kapal ketujuh milik PT Dharma Lautan Utama yang diproduksi di galangan kapal domestik dan sekaligus menjadi kapal produksi pertama yang dibangun anak perusahaan Dharma Lautan Utama Maintenance Facility, yakni PT Adiluhung Saranasegara Indonesia. 

Ketua Umum DPP Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (Gapasdap) H Khoiri Soetomo mengungkapkan, transportasi pelayaran nasional di masa mendatang tidak bisa lagi terlalu banyak menggantungkan dalam bentuk impor kapal bekas ataupun kapal baru.

“Memang saat ini masih banyak impor khususnya kapal bekas namun yang namanya impor barang bekas itu bukan untuk jangka panjang, sifatnya sementara,” katanya.

Ia mengapresiasi langkah berani PT Adiluhung Saranasegara Indonesia yang mampu memproduksi kapal penyeberangan pada kondisi seperti saat ini. Dari kacamata Gapasdap, hal ini menjadi prospek jangka panjang galangan kapal nasional.

“Apalagi sejak tahun 2014, pertumbuhan kapal penyeberangan di Indonesia cukup tinggi. Jika galangan kapal nasional nanti bisa menemukan efisiensi yang tinggi, pasti lambat laun kita akan beralih ke produksi galangan kapal dalam negeri,” katanya.

Saat ini progress pembangunan KMP Kirana VII telah mencapai 86 persen dan akan diserahterimakan pada Agustus 2021. KMP Kirana VII memiliki Lenght Over All (LOA) 68.94 meter, lebar 17 meter, dan tinggi 4,5 meter dengan sarat maksimum 3.000 meter. 

Dengan mesin induk 2x Mitsubishi S12R-T2MPTK dan 2 x 1400 HP – 1650 rpm ditambah mesin bantu Doosan AD.126 TI, KMP Kirana VII mampu melaju dengan kecepatan maksimal 12 knots.

Kapal ini didesain dengan status BKI IW dengan poyeksi docking dua tahun sekali. Dilengkapi dengan bow thruster untuk membantu manufer kapal, peralatan-peralatan navigasi sesuai regulasi, alat keselamatan seperti ILR, Enclosed life boat, MES, dan komunikasi yang canggih.

Kapasitas 561 penumpang meliputi 16 kursi VIP, kelas ekonomi meliputi Ekonomi Tidur I untuk 144 orang, Ekonomi II 72 orang, Ekonomi III 90 orang, Ekonomi Duduk 176 orang, dan ruang pengemudi berkapasitas 63 orang. Sedangkan kapasitas kendaraan adalah 41 kendaraan campuran.

Direktur Utama PT Adiluhung Saranasegara Indonesia Anita Puji Utami mengungkapkan, dalam situasi pandemi Covid-19 pihaknya mengaku cukup berat untuk melaksanakan pembangunan kapal.

Apalagi di awal pembangunan kapal bersamaan dengan penerapan PSBB di beberapa daerah.   Sehingga membuat sub kontraktor yang pulang ke daerah asalnya mengalami kesulitas dan membutuhkan waktu lama untuk kembali ke Bangkalan.

Begitu juga dengan beberapa komponen yang harus kami impor, hampir mengalami kendala. Ditambah kondisi material saat ini, terutama bahan baku seperti plat mengalami kenaikan hingga 100 persen dibangdingkan dengan Desember 2020.

“Kami sempat hold (tahan pengerjaan) dulu karena memang kondisinya tidak memungkinkan. Namun di satu sisi kami bangga karena mampu menjawab kepercayaan dari PT Dharma Lautan Utama,” ungkap Anita.

Dengan 18 persen sisa pekerjaan, Anita optimis mampu merampungkan dan menyerahkan KMP Kirana VII pada Agustus 2021 sesuai kontrak pekerjaan. Sisa pekerjaan itu meliputi desain interior yang perlu dikosep untuk kenyamanan dan bermafaat untuk para penumpang.

Direktur Utama PT Dharma Lautan Utama Erwin H Poedjono menyatakan, keberanian PT Adiluhung dalam memproduksi kapal di tengah kondisi tidak kondusif akibat pandemi Covid-19 patut diapresiasi.

“Ini menjadi bukti bahwa galangan kapal nasional bertekad penuh ingin meningkatkan industri maritim dalam negeri. Sebelumya, PT Adiluhung juga pernah membagun beberapa kapal pemrintah. Terkahir KMP Aceh Berdua, alhamdulillah sampai saat ini masih beroperasi dengan baik,” kata Erwin.

Ia mengaku optimis cengkeraman pandemi Covid-19 saat ini tidak akan berlangsung selamanya. Sehingga diperlukan langkah antisipasi terkait keberlangsungan angkutan logistik dan transportasi laut yang menghubungkan daerah atau kepulauan di seluruh Indonesia.   

“Saya pikir ini bisa dicontoh  perusahaan pelayaran  dalam rangka meningkatkan perekonomian di Indonesia, khususnya di industri maritim,” pungkasnya. (tribunnews)

  • By admin
  • 02 Jul 2021
  • 1101
  • INSA