Emiten Perusahaan Pelayaran Nasional Mulai Bagi Deviden Tahun 2024
Emiten Perusahaan Pelayaran Nasional Mulai Bagi Deviden Tahun 2024
Sejumlah emiten perusahaan pelayaran nasional mulai membagikan deviden tahun 2024. Hal ini memperlihatkan kinerja positif yang diraih di setor pelayaran. Emiten pelayaran Grup Humpuss milik Tommy Soeharto PT GTS Internasional Tbk. (GTSI) akan membagikan dividen interim untuk tahun buku 2024 senilai Rp23,72 miliar atau setara Rp1,5 per saham.
Corporate Secretary GTSI Arya Mahardhika Pradana dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) mengatakan, sesuai dengan keputusan direksi yang telah disetujui dewan komisaris perseroan pada 30 Desember 2024, perseroan memutuskan membagikan dividen interim berdasarkan laporan keuangan yang berakhir per 30 September 2024 senilai total Rp23,72 miliar.
"Dengan ini diberitahukan kepada para pemegang saham, bahwa GTSI akan melaksanakan pembagian dividen interim sebesar Rp1,5 per saham untuk tahun buku 2024," tulis Arya, Rabu (1/1/2025) seperti ditulis Bisnis.
Dia melanjutkan, cum dividen interim GTSI di pasar reguler dan negosiasi adalah pada 9 Januari 2025 dan ex dividen interim di pasar reguler dan negosiasi pada 10 Januari 2025. Lalu cum dividen interim di pasar tunai pada 13 Januari 2025 dan ex dividen interim di pasar tunai pada 15 Januari 2025. Recording date atau pemegang saham yang berhak atas dividen adalah pada 13 Januari 2025. "Pelaksanaan pembayaran dividen interim adalah pada 30 Januari 2025," ucapnya.
Sementara itu, PT Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk (NELY) akan membagikan dividen interim untuk tahun buku 2024 kepada pemegang sahamnya. Keputusan pembagian dividen interim ini sesuai dengan keputusan direksi yang telah disetujui oleh dewan komisaris pada Senin 2 Desember 2024.
Mengutip keterbukaan informasi BEI, Senin (2/12) seperti ditulis Kontan, NELY akan menebar dividen interim sebesar Rp 35, 25 miliar. Pemegang saham NELY akan menerima dividen interim Rp 15 per saham.
Data keuangan per 30 September 2024 yang mendasari pembagian dividen memperlihatkan jika laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk mencapai Rp 177,14 miliar, Saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya Rp 609,80 miliar. Total ekuitas sebesar Rp 872 miliar.
Hingga periode sembilan bulan pertama tahun 2024, NELY mencatatkan kinerja kurang memuaskan baik dari segi laba maupun pendapatan. Laba bersih NELY tercatat Rp 177,14 miliar, turun tipis dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 177,99 miliar. Sementara pendapatan bersih perusahaan menjadi Rp 346,59 miliar atau turun 10,55% dari posisi yang sama tahun lalu senilai Rp 387,47 miliar.
Laba Menyusut
Sementara itu, dua emiten pelayaran Humpus yakni PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS) dan PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI) kompak mencatatkan laba yang menyusut pada kuartal III/2024. Mengutip laporan keuangan per 30 September 2024 di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), kedua emiten sektor transportasi laut tersebut masih mencatatkan laba. Namun, laba keduanya sama-sama susut.
Hingga kuartal III/2024, laba HUMI turun 31,23% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi US$8,19 juta atau Rp130,07 miliar (asumsi kurs Rp15.874 per dolar AS). Pendapatan neto HUMI sebenarnya naik 24,05% yoy menjadi US$91,64 juta atau Rp1,45 triliun per kuartal III/2024. Namun, beban pokok pendapatan HUMI membengkak 31,95% yoy menjadi US$70,3 juta atau Rp1,11 triliun.
Beban umum dan administrasi, serta biaya keuangan HUMI pun mengalami pembengkakan. Alhasil, laba sebelum pajak HUMI turun 20,28% yoy menjadi US$9,9 juta atau Rp157,28 miliar. Begitu juga dengan HITS yang mencatatkan penyusutan laba bersih 28,86% yoy menjadi US$7,89 juta atau Rp125,38 miliar per kuartal III/2024.
Pendapatan neto HITS juga sebenarnya naik 19,65% yoy menjadi US$97,91 juta atau Rp1,55 triliun per kuartal III/2024. Namun, beban pokok pendapatan membengkak lebih dalam 26,44% yoy menjadi US$75,54 juta atau Rp1,19 triliun. Ditambah, beban umum dan administrasi, serta biaya keuangan yang juga meningkat. Alhasil, laba sebelum pajak HITS pun menurun 17,98% yoy menjadi US$9,76 juta atau Rp155,04 miliar per kuartal III/2024.
Meski begitu, di tengah kinerja jeblok laba pada kuartal III/2024, kedua emiten mencatatkan laju harga saham yang bertolak belakang. Harga saham HUMI telah melorot pada tahun ini, namun HITS masih melaju. Harga saham HUMI melemah 1,75% ke level Rp56 per lembar sampai sesi kedua perdagangan hari ini, Senin (2/12/2024). Harga saham HUMI juga turun 6,67% dalam sebulan perdagangan dan susut 61,9% dalam setahun.
Sementara, harga saham HITS menguat 0,47% ke level Rp428 per lembar. Harga saham HITS juga telah naik 5,42% dalam sebulan perdagangan dan naik 20,22% dalam setahun. AJ
- By admin
- 10 Jan 2025
- 82
- INSA