7 ABK TB Charles disandera, pelayaran ke Filipina ditutup
7 ABK TB Charles disandera, pelayaran ke Filipina ditutup
Kementerian Perhubungan menutup pelayaran kapal tunda angkutan batu bara dari Samarinda, Kalimantan Timur, ke Filipina. Keputusan itu berlaku sejak hari ini, selepas penyanderaan tujuh awak kapal Tug Boat Charles oleh kelompok Abu Sayyaf.
"Saya tentu berbicara sesuai wilayah kerja KSOP Samarinda, bahwa tanpa terkecuali, tanpa toleransi, tutup pelayaran ke Filipina. Tidak ada toleransi lagi," kata Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Samarinda, Kolonel Laut Yus K Usmany, kepada merdeka.com di kantornya, Jalan Yos Sudarso, Samarinda, Jumat (24/6).
Menurut Usmany, penutupan pelayaran itu mengacu kepada surat edaran diterbitkan Kemenhub sejak hari ini. Alhasil, dua kapal tunda mengajukan izin pelayaran ke Filipina terpaksa tidak diproses, walau sudah memuat batu bara di atas tongkang.
"Ya memang ada surat perusahaan pelayaran Rusianto Bersaudara lagi. Pengajuan izin dibatalkan prosesnya meski sudah loading batu bara dalam tongkang. Jelas tidak bisa saya proses izin untuk berlayar tugboat ke Filipina. Tidak, tidak ada lagi izin ke Filipina. Tidak ada lagi mengeluarkan SPB (Surat Perintah Berlayar) kepada perusahaan yang akan bergerak ke zona konflik di Filipina tanpa kecuali. Siapapun itu dan itu sudah larangan keras," ujar Usmany.
Tujuh dari 13 ABK TB Charles 00 disandera militan Abu Sayyaf, saat berlayar pulang ke Samarinda dari Filipina. Enam orang dibebaskan dan berada di atas TB Charles masih dalam perjalanan.
Kepastian penyanderaan 7 ABK itu sudah disampaikan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan, serta Kementerian Luar Negeri. Pemerintah masih berupaya cari posisi keberadaan tujuh ABK yang tinggal di Samarinda itu.
- By admin
- 11 Jul 2016
- 1267
- INSA